TEL AVIV, KOMPAS.TV - Memanasnya tensi Israel dan Palestina, membuat Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant melakukan langkah kontroversial.
Pada Sabtu (8/4/2023) kemarin misalnya, Gallant memperpanjang penutupan wilayah pendudukan Tepi Barat dan di Gaza.
Menurut media Israel, KAN, dikutip dari Anadolu Agency, penutupan wilayah pendudukan tersebut akan dilakukan hingga akhir dari lliburan Paskah Yahudi pada 12 April karena situasi keamanan.
Baca Juga: Sedikitnya 44 Warga Sipil Dibunuh Kelompok Teroris di Burkina Faso, Kekerasan Terus Berlanjut
Namun menurut Gallant, akan ada pengecualian untuk kasus kemanusiaan dan kasus luar biasa lainnya.
Keputusan tersebut membuat akses warga Muslim Palestina ke kompleks Masjid Al-Aqsa menjadi sulit.
Keputusan itu juga membuat seluruh fasuilitas yang dibuat Muslim Palestina untuk bulan Ramadan menjadi dibatalkan.
Seperti diketathui, tensi antara Israel dan Palestina meninggi pada beberapa hari terakhir.
Hal itu terjadi setelah pasukan Israel menyerang kompleks Masjid Al-Aqsa dan memaksa para jamaah pergi selama dua malam beruntun pada Selasa (4/3) dan Rabu (5/3) lalu.
Penyerangan Israel tersebut memicu serangan roket dari Gaza dan Lebanon ke wilayah Israel.
Baca Juga: Konflik Memanas, Israel Panggil Pasukan Cadangan usai Serangan Mematikan terhadap Turis
Israel pun membalas serangan tersebut dengan melakukan serangan udara ke Gaza dan Lebanon.
Serangan juga terjadi di Tel Aviv dan Tepi Barat, yang menewaskan tiga orang termasuk turis Italia, Jumat (7/4) kemarin.
Menanggapi hal itu, Israel dilaporkan mulai memanggil pasukan cadangan polisi dan militer untuk menjaga keamanan.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.