MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin hari Selasa (14/3/2023) menyatakan ledakan pada pipa gas Nord Stream pada tahun 2022 dilakukan oleh pelaku dari "tingkat negara", menolak ide bahwa kelompok otonom pro-Ukraina bertanggung jawab sebagai "omong kosong lengkap" seperti laporan Straits Times, Rabu (15/3/2023).
Pipa-pipa Nord Stream 1 dan 2 yang menghubungkan Rusia dan Jerman di bawah Laut Baltik terkena serangkaian ledakan yang tidak dapat dijelaskan pada bulan September tahun lalu, yang oleh Moskow disebut sebagai tindakan "terorisme internasional".
Denmark, Jerman, dan Swedia telah menginvestigasi ledakan itu, tetapi Moskow mengatakan tidak diberitahu tentang hasil penyelidikan tersebut.
"Kami telah meminta otoritas Denmark ... tentang permintaan untuk bekerja sama atau membentuk kelompok internasional dari para ahli, dan spesialis," kata Putin dalam wawancara dengan saluran televisi Rossiya 1.
"Jawabannya, seperti yang saya katakan, adalah samar-samar. Dengan kata lain, tidak ada jawaban. Mereka mengatakan kita harus menunggu."
Penyelidik Swedia dan Eropa lainnya mengatakan serangan tersebut dilakukan dengan sengaja, tetapi mereka tidak mengatakan siapa yang mereka duga sebagai pelaku. Moskow, tanpa memberikan bukti, menyalahkan sabotase Barat sebagai penyebab ledakan tersebut.
Baca Juga: Misteri Peledakan Pipa Gas Nord Stream dan Siapa Pelaku Sebenarnya?
Antena
Mengomentari laporan yang menunjukkan bahwa kelompok pro-Ukraina pelaku yang menyerang pipa-pipa tersebut, Putin mengatakan itu adalah "sepenuhnya omong kosong".
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.