TEL AVIV, KOMPAS.TV - Semakin mesranya hubungan Iran dan Arab Saudi membuat Israel ketakutan.
Secara mengejutkan, Iran dan Arab Saudi sepakat memulihkan hubungan diplomatik mereka, Jumat (10/3/2023).
Terobosan besar itu terjadi dengan China, yang menjadi perantara dari kedua negara Timur Tengah yang kerap berseteru, baik secara langsung maupun dalam konflik proksi di seluruh wilayah.
Kondisi ini jelas membuat Israel ketar-ketir mengingat Iran merupakan salah satu musuh besar mereka.
Baca Juga: China Berhasil Damaikan Arab Saudi dan Iran, Amerika Serikat Ketar-ketir Pengaruhnya Pudar
Sedangkan, Arab Saudi menjadi negara yang begitu diinginkan pemerintah Zionis tersebut untuk melakukan normalisasi hubungan.
Seorang pejabat senior Pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahui menyalahkan melemahnya pemerintahan Israel sebelumnya, dan Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di era Joe Biden, sehingga Iran dan Saudi bisa memperbarui hubungan diplomatiknya.
“Ada perasaan bahwa Amerika dan Israel melemah, jadi Arab Saudi mengalihkan dirinya ke saluran yang lain,” ujar pejabat senior Israel tersebut dikutip dari Times of Israel.
Pejabat itu mengeklaim bahwa pembicaraan antara Riyadh dan Teherean telah dimulai selama masa jabatan Naftali Bennet, dan Yair Lapid, ketika Pemerintahan Biden lebih berkomitmen untuk kembali melakukan kesepakatan nuklir Iran.
Menurutnya, hal itu membuat Saudi beralih ke China yang berfungsi sebagai penyeimbang AS dan membantu sebagai perantara perjanjian.
Namun pada kenyataannya, negosiasi antara Saudi dan Teheran telah dimulai ketika Benjamin Netanyahu masih menjadi Presiden pada April 2021.
Pemerintahan Bennett-Lapid baru terbentuk pada Juni 2021.
Baca Juga: Xi Jinping Resmi Jadi Presiden China Tiga Periode, Siapkan Sosok Ini untuk Jadi Perdana Menteri
Bennet dan Lapid sendiri sebelumnya memnyalahkan Netanyahu sehingga perbaikan hubungan diplomatik antara Iran dan Saudi bisa terjadi.
Mereka beralasan bahwa itu adalah hasil pengabaian diplomatic, kelemahan umum, dan konflik internal di Israel sejak pemerintahan baru Netanyahu didirikan pada 29 Desember.
Namun, pejabat senior Israel di pemerintahan Netanyahu menolak klaim bahwa pemerintahan saat ini yang bertanggung jawab.
Ia bahkan mengklaim anggota pemerintahan sebelumnya harus bertanya pada diri sendiri mengapai kontak awal dimulai selama masa jabatan mereka, meski klaim itu akhirnya salah.
Sumber : Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.