TAIPEI, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa militer China mengirimkan 25 pesawat tempur dan tiga kapal perang ke arah negara-kepulauan itu, Rabu (1/3/2023) pagi waktu setempat. Tindakan intimidatif ini dilakukan Beijing di tengah panasnya hubungan China-Taiwan dan penyokong utama negara-kepulauan itu, Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan Associated Press, Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut 19 pesawat melintasi zona identifikasi sistem pertahanan udara Taiwan dan kapal perang China masih beroperasi di selat.
Baca Juga: Direktur CIA: Militer China Disiapkan untuk Invasi Taiwan pada 2027
Sebagai respons, Taipei mengaku menerjunkan unit-unit jet tempur dan kapal perang. Taiwan juga mengaktifkan sistem rudal pertahanan pesisir untuk "memonitor secara cermat dan merespons" militer China.
China dilaporkan mengirim jet dan kapal hampir tiap hari ke arah Taiwan. Strategi ini dinilai bertujuan mengintimidasi dan melelahkan personel militer Taiwan, serta menurunkan semangat publik untuk melawan China.
Taiwan sendiri merespons dengan memutakhirkan armada jet tempur F-16. Taipei disebut telah memesan 66 pesawat tempur tambahan dari AS.
Taiwan juga dilaporkan berbagai jenis senjata lain dan memperpanjang masa wajib militer bagi semua laki-laki di negara itu dari empat bulan menjadi setahun.
Tindakan China yang hendak mencaplok Taiwan pun memperumit hubungan Beijing dengan Washington. Selain isu Taiwan, Beijing dan Washington berselisih mengenai berbagai isu lain, di antaranya perdagangan dan status Laut China Selatan.
Baca Juga: Tentara Wajib Militer Taiwan Ternyata Tak Siap Perang dengan China: Kami bakal Jadi Sasaran Meriam
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.