AQABA, KOMPAS.TV - Israel dan Palestina mencapai kesepakatan yang jarang terjadi, dengan setuju menghentikan otorisasi pemukiman illegal di Tepi Barat selama 6 bulan.
Kesepakatan tersebut dilakukan setelah pejabat Israel dan Palestina berjanji melakukan langkah-langkah untuk mengurangi kekerasan yang saat ini tengah melonjak.
Kedua pihak membuat pernyataan bersama di akhir pertemuan di resort Laut Merah Aqaba, Yordania, Minggu (26/2/2023).
Para pejabat Israel dan Palestina mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mencegah kekerasan lebih lanjut.
Baca Juga: Menlu Arab Saudi Pertama Kalinya Kunjungi Ukraina, Langsung Gelontorkan Bantuan Rp6,1 Triliun
Selain itu kedua pihak menegaskan kembali perlunya melakukan deeskalasi.
Dikutip dari Al-Jazeera, pada pernyataan bersama itu, Israel mengungkapkan komitmen untuk berhenti membahas pendirian unit pemukiman baru selama empat bulan, dan berhenti menyetujui pemukiman baru selama enam bulan.
Setelah "diskusi menyeluruh dan jujur", pihak Palestina dan Israel menegaskan kembali perlunya berkomitmen untuk mengurangi eskalasi di lapangan. Selain itu juga mencegah kekerasan lebih lanjut.
Pernyataan bersama itu dikeluarkan pada akhir pertemuan yang juga dihadiri pejabat Amerika Serikat (AS), Yordania, dan Mesir.
Pertemuan itu terjadi di tengah kekahawatiran meningkatnya kekerasan menjelang bulan suci Ramadhan.
Selain itu, otoritas Israel dan Palestina menekankan kesiapan dan komitmen bersama untuk sesegera mungkin menghentikan tindakan sepihak selama tiga hingga enam bulan.
Yordania bersama Mesir dan AS menganggap pemahaman ini sebagai kemajuan besar menuju pembangunan kembali. Juga untuk memperdalam hubungan antara kedua belah pihak.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan pada pernyataannya mengungkapkan AS menganggap pertemuan ini sebagai titik awal.
Baca Juga: Kapal Migran Tenggelam di Laut Italia, 59 Orang Tewas Termasuk 12 Anak-anak
“Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan selama beberapa pekan dan bulan mendatang untuk membangun masa depan yang stabil dan sejahtera bagi orang Israel dan Palestina,” katanya. “Implementasi ini akan sangat penting.”
Pembicaraan tersebut dilakukan di hari yang sama ketika dua warga Israel tewas ditembak di Tepi Barat, di mana pemerintah Israel menyebutnya sebagai serangan teror Palestina.
Penembakan tersebut terjadi beberapa hari setelah tentara Israel melancarkan penyerbuan mematikan di Tepi Barat, yang membuat 11 warga Palestina tewas di Nablus.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.