WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) bergerak untuk menandai setahun invasi Rusia ke Ukraina, dengan memberikan sanksi baru kepada negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
Di saat yang sama, AS memberikan bantuan senilai 2 miliar dolar AS atau setara Rp30 triliun kepada Ukraina.
Sanksi baru AS tersebut menargetkan lebih dari 100 entitas, baik di dalam Rusia dan di luar negara itu.
Entitas-entitas tersebut termasuk bank dan pasokan untuk peralatan pertahanan.
Baca Juga: Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Tentara Asing Ukraina Tak Menyesal Bertempur Lawan Pasukan Putin
Dilansir BBC, Jumat (24/2/2023), AS secara khusus mengatakan ingin menghentikan pihak-pihak yang membantu Rusia dengan mengeksploitasi celah untuk mendapatkan materi yang dikenai sanksi.
Sementara itu, selain bantuan baru senilai 2 miliar dolar AS, Gedung Putih juga memberikan tambahan bantuan senilai 550 juta dolar AS (Rp8,3 triliun) kepada Ukraina dan Moldova untuk memperkuat infrastruktur energi mereka.
“Satu tahun, komitmen dari Amerika Serikat, bersama dengan 50 negara yang telah bersatu untuk mendesak bantuan yang sangat dibutuhkan ke Ukraina, semakin menguat,” bunyi pernyataan Departemen Pertahanan AS.
Dalam pernyataannya, Gedung Putin mengatakan langkah baru itu dirancang untuk mengganggu lembaga keuangan pejabat, dan otoritas Rusia agar tak beroperasi secara tak sah di Ukraina.
Langkah-langkah itu terjadi empat hari setelah Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kiev.
Lewat bantuan terbarunya, pemerintah AS memasok Ukraina dengan sistem drone teranyar, sistem roket mobilitas tinggi, amunisi untuk sistem artileri, dan peralatan komunikasi.
Baca Juga: Kisah Traumatis Anak Korban Gempa Turki dan Suriah, Banyak yang Alami Gangguan Mental
Sementara itu, pihak AS juga mengatakan negara-negara G7 dan sekutunya juga akan menerapkan saksi kepada sektor ekonomi Rusia, termasuk industri logam dan pertambangan.
“Aksi kami hari ini bersama partner G7 menunjukkan bahwa kami akan berdiri bersama Ukraina selama yang dibutuhkan,” tutur Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Sedangkan alasan AS memberikan bantuan kepada Moldova, yang berbatasan dengan Ukraina, adalah karena negara itu terkena dampak besar dari perang.
Moldova sangat bergantung pada gas Rusia, dan bantuan AS ditujukan untuk meningkatkan energi lokal negara itu.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.