HANOI, KOMPAS.TV – Polisi Vietnam menemukan sekitar 2.000 kucing mati yang disimpan dalam lemari beku sebuah rumah jagal. Jasad kucing-kucing itu diduga akan digunakan dalam pengobatan tradisional, kata media pemerintah Vietnam, Jumat (17/2/2023).
Penggerebekan itu ternyata bukan karena larangan makan daging kucing, namun karena tidak memenuhi standar kesehatan.
Konsumsi anjing dan kucing adalah legal di Vietnam. Banyak restoran menyajikan daging kucing dan bahkan anjing, tetapi diperlukan sertifikat untuk menunjukkan asal hewan.
Bangkai-bangkai kucing itu ditemukan di rumah jagal di Provinsi Dong Thap di Delta Mekong, Kamis (16/2/2023), bersama dengan 480 kucing hidup, menurut surat kabar resmi setempat.
Mayat kucing-kucing itu berada di lemari pembeku dan diyakini akan dikirim untuk konsumen di Vietnam utara.
Beberapa kalangan di Vietnam percaya ekstrak tulang kucing dapat membantu menyembuhkan penyakit seperti asma dan osteoporosis.
Diperkirakan hingga satu juta kucing menjadi korban perdagangan satwa liar ilegal setiap tahun di Vietnam, menurut organisasi kesejahteraan hewan Four Paws International.
Baca Juga: Tahun Baru Imlek di Vietnam Ternyata Bukan Tahun Kelinci Tapi Kucing, Bagaimana Bisa?
Rumah jagal di Dong Thap gagal memberikan dokumen yang mengesahkan pembunuhan dan merinci riwayat kucing-kucing tersebut.
Sejauh ini belum ada yang ditangkap dalam kasus tersebut. Industri obat tradisional adalah pendorong utama perdagangan satwa liar ilegal di Asia, dan Vietnam merupakan pusat konsumsi dan transportasi.
Menurut laporan Vietnamnet, Kamis (16/2), penyelidikan awal mengungkap fasilitas tersebut tidak punya sertifikat untuk kontrol kebersihan hewan, penyimpanan dingin yang memadai atau bukti asal produk hewani.
Otoritas setempat memerintahkan pembuangan stok beku daging kucing yang sudah dibekukan itu, sementara 480 kucing yang tersisa akan tetap berada di fasilitas untuk pemantauan kesehatan dan vaksinasi.
Departemen Peternakan dan Kedokteran Hewan Provinsi Dong Thap mengatakan fasilitas tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk penyembelihan dan, oleh karena itu, tidak dapat memproses 480 kucing hidup.
Namun, kata laporan Vietnamnet, pengusaha tempat temuan 2.000 mayat kucing itu dapat memindahkan mereka ke lokasi lain saat mereka menyerahkan dokumen yang diperlukan.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Vietnamnet
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.