MINSK, KOMPAS.TV - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyatakan tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina, kecuali jika negaranya diserang lebih dulu.
Pernyataan Lukashenko itu keluar menyusul munculnya kekhawatiran sekutu Rusia tersebut akan membantu serangan besar Moskow selanjutnya ke Ukraina.
“Kami orang-orang yang penuh damai. Kami tahu apa perang itu, dan kami tak menginginkan perang,” ujar Lukashenko yang dikenal sebagai sekutu Putin, Kamis (16/2/2023), dikutip dari CNN.
Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Zelenskyy Bersikeras Tak akan Serahkan Wilayah Negaranya
“Tak mungkin kami mengirimkan pasukan ke Ukraina, kecuali Anda akan melakukan agresi melawan Belarusia,” tambahnya.
Meski begitu, ia mengingat bahwa Rusia merupakan sekutu Belarusia, baik secara legal, moral dan politik.
Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengumumkan bahwa Putin akan bertemu Lukashenko di Moskow, Jumat (17/2/2023) waktu setempat.
Meski tak mengirim pasukan, Belarusia dilaporkan membantu Rusia saat meluncurkan serangan awal ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
Belarusia mengizinkan pasukan Rusia masuk ke Ukraina melalui perbatasan kedua negara sejauh 1.000 km.
Minsk sendiri mengeklaim sejumlah drone dan rudal Ukraina telah masuk ke dalam wilayahnya. Namun, beberapa tuduhan tersebut tak disertai dengan bukti.
Jelang setahun konflik di Ukraina, muncul ketakutan Belarusia akan kembali digunakan sebagai pusat untuk melancarkan serangan Rusia berikutnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap INASAR Dipuji Erdogan, Dianggap Cepat Bertindak dalam Operasi Gempa Turki
Selain itu, adanya kemungkinan tentara Lukashenko bakal bergabung dengan Rusia juga menambah ketegangan.
Lukashenko kemudian mempertanyakan keputusan Barat untuk terus mengirimkan persenjataan ke Ukraina.
“Kenapa Anda mendukung Ukraina, memberikannya senjata ketimbang duduk dan bernegosiasi seperti yang saya sarankan?” ucapnya.
“Anda telah membicarakan mengirim senjata jarak jauh, rudal dengan jarak 300 km, dan jet tempur F-16, setelah ratusan tank Leopard dikirim ke sana. Mengapa Anda melakukan ini? Apa Anda mengerti ini eskalasi,” tambahnya.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.