KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina dilaporkan meledakkan sebuah jembatan ke arah Bakhmut yang kini tengah digempur Rusia. Kendati menghancurkan infrastruktur penghubung, Ukraina menegaskan bahwa pasukannya tidak berencana mundur dari Bakhmut.
Bakhmut adalah kota di Oblast (daerah setingkat provinsi) Donetsk yang menjadi titik terpanas pertempuran belakangan ini. Kota ini disebut memiliki arti strategis bagi pasukan invasi Rusia.
Menurut laporan The Guardian pada Selasa (14/2/2023), sebuah media lokal Donetsk, Eastern Edition mengunggah rekaman peledakan jembatan itu di kanal Telegram. Jembatan yang diledakkan disebut menghubungkan Bakhmut dengan Konstantivka, kota dekat front Bakhmut yang dikuasai Ukraina.
Baca Juga: Sekjen NATO Akui Ukraina Boros dalam Menggunakan Amunisi, Barat Kewalahan
Garnisun Bakhmut dilaporkan telah bertahan selama enam bulan dan diduga mulai kehabisan amunisi. Namun, pasukan Ukraina menyebut mereka tidak berencana mundur.
Selain meledakkan jembatan, pemerintah Donetsk versi Ukraina dilaporkan mulai membatasi akses jurnalis ke Bakhmut per Senin (13/2). Alasannya, Ukraina khawatir dengan masuknya pengintai Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya menyatakan pihaknya yakin bisa mempertahankan Bakhmut. Namun, sekutu Zelenskyy di Amerika Serikat (AS) disebut membujuknya untuk meninggalkan kota itu dan fokus mengantisipasi serangan besar Rusia yang diduga akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Rusia Sesumbar Senjatanya Makin Diminati Negara Lain setelah Dipakai Menginvasi Ukraina
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.