NEW YORK, KOMPAS.TV - Sekjen PBB Antonio Guterres hari Senin, (13/2/2023) menyambut baik keputusan presiden Suriah Bashar al Assad membuka dua titik masuk, yaitu Bab Al-Salam dan Al Ra'ee dari Turki ke Suriah barat laut, yang dikuasai pemberontak.
Keputusan Bashar al Assad diambil menyusul seruan internasional untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi jutaan korban gempa.
Bashar Assad setuju membuka dua penyeberangan itu untuk periode awal tiga bulan, kata PBB seperti laporan Arab News, Selasa, (14/2/2023).
Keputusan Assad datang seminggu setelah gempa dahsyat 7,8 Magnitudo melanda Turki dan Suriah utara, menyebabkan lebih dari 35.000 kematian dan melukai puluhan ribu orang di kedua negara.
Di Suriah saja, sudah lebih dari 4.300 orang tewas dan lebih dari lebih dari 7.600 terluka. Angka-angka itu kemungkinan akan meningkat drastis karena masih ribuan yang terjebak di bawah reruntuhan.
Pengumuman tersebut menyusul pertemuan di Damaskus hari Senin antara Assad dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths, yang kemudian secara virtual memberi pengarahan pada pertemuan tertutup Dewan Keamanan tentang dampak gempa pada operasi kemanusiaan.
PBB mengatakan lebih dari 11 juta orang di Suriah terkena dampak gempa bumi di gubernuran barat laut Hama, Latakia, Idlib, Aleppo dan Tartus, sementara upaya bantuan terhambat oleh infrastruktur yang rusak dan akses terbatas ke daerah yang porak poranda.
Baca Juga: Beda dengan Turki, Bantuan Internasional Tak Kunjung Tiba di Suriah
PBB sejauh ini hanya punya izin mengirimkan bantuan ke wilayah barat laut Idlib melalui satu penyeberangan di Bab Al-Hawa. Hanya lima persen dari lokasi di barat laut yang terkena gempa sudah menerima bantuan.
Sumber : Kompas TV/Arab News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.