Kompas TV internasional kompas dunia

Lima Hari Berlalu, Korban Selamat Terus Ditemukan di Reruntuhan Gempa Turki dan Suriah

Kompas.tv - 11 Februari 2023, 20:22 WIB
lima-hari-berlalu-korban-selamat-terus-ditemukan-di-reruntuhan-gempa-turki-dan-suriah
Upaya menyelamatkan korban yang masih hidup di bawah reruntuhan gempa Turki dan Suriah. Foto berlokasi di Hatay, Turki, Kamis, (9/2/2023). Korban selamat terus ditemukan di reruntuhan gempa Turki dan Suriah hari Sabtu, (11/2/2023), sementara harapan menipis untuk menemukan yang masih hidup di bawah reruntuhan setelah hampir seminggu tertimbun. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

ANTAKYA, KOMPAS.TV - Korban selamat terus ditemukan di reruntuhan gempa Turki dan Suriah hari Sabtu (11/2/2023), sementara harapan menipis untuk menemukan yang masih hidup di bawah reruntuhan setelah hampir seminggu tertimbun.

Tim penyelamat di Turki pada Sabtu (11/2) menyelamatkan satu keluarga beranggotakan lima orang yang selamat di dalam reruntuhan rumah mereka lima hari setelah gempa Turki dan Suriah. Namun, jumlah korban tewas mendekati 25.000, kata laporan Associated Press.

Tim penyelamat pertama-tama mengevakuasi ibu dan putrinya, Havva dan Fatmagul Aslan dari reruntuhan puing di kota Nurdag di Provinsi Gaziantep, seperti dilaporkan media HaberTurk

Tim tersebut kemudian menghubungi sang ayah, Hasan Aslan, tetapi Haslan bersikeras agar putrinya yang lain, Zeynep, dan putranya Saltik Bugra diselamatkan terlebih dahulu.

Kemudian, saat sang ayah dibawa keluar, para penyelamat bersorak dan meneriakkan "Allahu Akbar!"

Penyelamatan dramatis setelah 129 jam membuat jumlah orang yang diselamatkan hari Sabtu menjadi 9 orang, meskipun harapan menemukan korban yang masih selamat makin berkurang di tengah suhu yang membekukan. 

Salah satu yang berhasil diselamatkan termasuk seorang perempuan berusia 16 tahun yang mengalami disorientasi waktu dan seorang perempuan lansia berusia 70 tahun.

"Hari apa itu?" tanya Kamil Can Agas, remaja yang ditarik keluar dari reruntuhan di Kahramanmaras, bertanya kepada penyelamatnya, menurut televisi NTV.

Baca Juga: Pantauan Udara Proses Pencarian Korban Gempa Turki di Kota Antakya

Anggota tim pencarian campuran Turki dan Kyrgyz saling berpelukan, begitu pula sepupu remaja itu, dan salah satu dari mereka berteriak: “Dia keluar, saudaraku. Dia keluar. Dia ada di sini.”

Penyelamatan membawa kegembiraan di tengah kehancuran yang luar biasa setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 pada hari Senin meruntuhkan ribuan bangunan, menewaskan hampir 25.000 orang, melukai 80.000 lainnya dan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. 

Gempa lain beberapa jam kemudian yang kekuatannya hampir sama dan kemungkinan dipicu oleh yang pertama, menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Petugas penyelamat di kota Turki Antakya membawa Ergin Guzeloglan, 36, ke ambulans setelah mereka menariknya keluar dari bangunan yang runtuh pada hari Sabtu.

Namun, tidak semuanya berakhir dengan baik.

Tim penyelamat mencapai seorang anak perempuan berusia 13 tahun di dalam puing-puing bangunan yang runtuh di Provinsi Hatay hari Sabtu pagi dan mengintubasinya. Tetapi, anak perempuan itu meninggal sebelum tim medis dapat mengamputasi anggota tubuhnya dan membebaskannya dari puing-puing, lapor surat kabar Hurriyet.

Meskipun para ahli mengatakan orang yang terperangkap dapat hidup selama seminggu atau lebih, peluang untuk menemukan lebih banyak orang yang selamat semakin berkurang.

Baca Juga: Keluarga Pengungsi Perang Suriah Makamkan Sang Ibu yang Jadi Korban Gempa

Keajaiban terus muncul di tengah reruntuhan gempa Turki dan Suriah. Seorang bayi berusia 10 hari ditemukan hidup di kota selatan Hatay setelah 90 jam tertimbun. (Sumber: Anadolu)




Sumber : Kompas TV/Associated Press/NTVHurriyet/Haber Turk




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x