TEPI BARAT PALESTINA, KOMPAS.TV - Tim Tanggap Darurat Palestina berangkat dari Tepi Barat untuk membantu upaya penyelamatan gempa Turki dan Suriah, Kamis (9/2/2023).
Melansir Associated Press, Direktur Badan Kerjasama Internasional Palestina, Imad Zuhairi mengatakan, sebanyak 73 dokter, paramedis dan spesialis tengah melakukan perjalanan ke negara tetangga Yordania. Dari sana, satu tim akan dikirim ke Turki dan yang lainnya ke Suriah.
Kementerian luar negeri Turki mengatakan, hingga Kamis (9/2) sore, 95 negara menawarkan bantuan, dan 6.479 penyelamat dari 56 negara sudah bekerja di daerah yang dilanda bencana.
Sembilan belas negara lain diharapkan mengirim 2.427 orang penyelamat.
Juga pada Kamis, Menteri Pendidikan Turki mengatakan sekolah akan tetap ditutup secara nasional hingga 20 Februari, memperpanjang jeda selama seminggu lagi.
Menteri Kesehatan Suriah Hassan Ghabbash mendesak Organisasi Kesehatan Dunia WHO untuk segera memasok Suriah dengan pasokan medis yang sangat dibutuhkan untuk merawat ribuan orang yang terluka akibat gempa yang melanda Suriah dan Turki awal pekan ini.
Ghabbash melontarkan komentarnya dalam pertemuan dengan Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur Ahmed Al-Mandhari di Damaskus ibu kota Suriah.
Baca Juga: Korban Selamat Gempa Turki dan Suriah Bertahan di Udara Beku, Kekurangan Makanan, Air Serta Obat
Televisi pemerintah Suriah mengutip Al-Mandhari mengatakan WHO akan memberikan semua dukungan untuk membantu Suriah mengatasi dampak gempa berkekuatan magnitudo 7,8 Senin yang mengguncang Turki selatan dan Suriah utara, menewaskan lebih dari 17.000 orang. Banyak korban yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Pengiriman bantuan PBB ke Suriah utara dari Turki sendiri dilanjutkan pada Kamis pagi setelah gempa Senin.
Truk melintasi titik perbatasan Bab al-Hawa, satu-satunya penyeberangan yang diizinkan PBB untuk mengirimkan bantuan dari Turki ke barat laut Suriah.
Penyeberangan itu sebelumnya ditutup untuk pengiriman bantuan karena kerusakan jalan akibat gempa. Rute tersebut dalam tiga hari terakhir digunakan untuk mengangkut jenazah warga Suriah yang tewas akibat gempa di Turki.
Para pejabat mengatakan enam pengiriman bantuan yang tertunda akibat gempa adalah yang pertama menyeberang hari Kamis, diikuti oleh bantuan tanggap gempa.
Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen hari Kamis mengatakan PBB akan mengirim bantuan ke Suriah utara baik melalui Turki maupun melintasi garis pertempuran dari Damaskus yang dikuasai pemerintah.
Jutaan warga Suriah di barat laut hidup dalam kemiskinan, sebagian besar mengandalkan bantuan untuk bertahan hidup. Gempa bumi menambah kesengsaraan daerah kantong, dengan banyak keluarga mengungsi akibat konflik 12 tahun berjuang dengan berkurangnya program bantuan.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.