HATAY, KOMPAS.TV - Sosok bernama Can Pahali diketahui sebagai warga Australia pertama yang jadi korban tewas gempa Turki.
Pahali, yang tinggal di Glebe, Sydney, tengah berlibur di provinsi Hatay, ketika dua gempa bumi kuat melanda Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023).
Hatay merupakan salah satu daerah yang paling terdampak gempa berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,5 itu.
Dikutip dari 9News, keluarga Pahali di Australia tak mendengar kabar darinya seusai gempa.
Baca Juga: Gempa Turki-Suriah, Bocah Perempuan Jadikan Badannya Perisai untuk Lindungi Adik dari Reruntuhan
Salah seorang kerabat kemudian terbang dari Jerman ke Turki, dan kemudian menemukan tubuh Pahali di antara reruntuhan, dan kemudian mengambilnya.
Saudara dari Can, Inyas Pahali mengaku terpukul atas meninggalnya Can dan menyebutnya sebagai orang terbaik di dunia.
“Saya tak bisa percaya itu menimpaya, saya tak percaya,” kata Inyas yang tinggal di Merryland.
Keponakan Can, Katherine Pahali mengatakan saudaranya langsung ke Turki, tapi tak cukup cepat sampai di sana.
“Separuh hari saya telah pergi. Ia ditinggalkan untuk tewas selama lebih dari 60 jam,” ujarnya.
Baca Juga: Curhat Dokter di Suriah yang Rawat Korban Gempa: Situasi Terburuk yang Pernah Saya Alami
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengungkapkan Pemerintah Australia mengaku sangat sedih dengan kematian Pahali.
Kabar meninggalnya Pahali muncul diikuti pengumuman tiga warga Australia lain yang masih hilang.
“Tim Konsuler kami, dan tim kami di Turki dan Lebanon, bekerja dengan keras untuk membantu anggota keluarga yang khawatir dengan orang tercintanya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan.
“Kami mendukung sekitar 50 warga Australia dan keluarganya yang berada di area gempa bumi, dan meminta dukungan untuk akomodasi krisis, pinjaman jangka pendek, dan dokumen perjalanan,” lanjut dia.
Sumber : 9News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.