ANKARA, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara melaporkan seorang warga negara Indonesia (WNI) dan anaknya yang berusia 1 tahun meninggal dunia akibat gempa Turki-Suriah. Dua WNI yang ditemukan tertimbun reruntuhan di Provinsi Kahramanmaras ini dimakamkan pada hari ini, Rabu (8/2/2023).
WNI asal Bali bernama Nia Marlinda tersebut ditemukan bersama anaknya dan suami, seorang WN Turki. KBRI Ankara telah menghubungi keluarga korban di Indonesia.
“Kolonel Amir, Atase Pertahanan KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaran almarhumah, dan KBRI telah mengomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga dimakamkan hari ini (8/2) di Kahramanmaras,” kata Dubes RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dikutip Antara.
Baca Juga: KBRI Ankara Ungkap Mayoritas WNI Tinggal di Area Aman Gempa Turki, Imbau Keluarga Tak Perlu Risau
Muhammad Iqbal menambahkan, anak Nia yang baru berusia 1 tahun berstatus sebagai WNI. Sehingga, jumlah korban jiwa WNI akibat gempa Turki-Suriah sejauh ini dua orang.
"Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah 1 ibu WNI dan 1 orang anak usia satu tahun. Karena aturannya anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia, jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia," terang Lalu.
Sebelumnya, tim yang dikoordinasikan KBRI Ankara telah mengevakuasi 120 WNI plus dua warga Malaysia dan seorang warga Myanmar dari wilayah terdampak gempa. Rombongan evakuasi telah tiba di Ankara per berita ini diturunkam.
Muhammad Iqbal sendiri mengakui pihaknya tengah melacak dua WNI yang dinyatakan masih hilang kontak di Provinsi Diyarbakir. Iqbal menyebut tim evakuasi sedang mencari keberadaan dua WNI itu sembari mengevakuasi 20 WNI dari Diyarbakir dan Malatya.
KBRI Ankara melaporkan terdapat sekitar 500 orang dari 6.500 WNI di Turki yang berada di wilayah terdampak bencana. Terdapat 10 provinsi di Turki yang terdampak parah gempa, yakni Kahramanmaras, Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Osmaniye, Hatay, Kilis, dan Malatya.
Baca Juga: Mahasiswa RI di Turki Kabarkan Situasi Pasca Gempa, Cuaca Bersalju Ekstrem Hambat Evakuasi
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.