Kompas TV internasional kompas dunia

Bantu Korban Gempa Turki, Qatar Kirim 10 Ribu Rumah Mobil

Kompas.tv - 8 Februari 2023, 13:02 WIB
bantu-korban-gempa-turki-qatar-kirim-10-ribu-rumah-mobil
Apartemen yang runtuh akibat gempa di Adana, Turki Selatan. Banyak korban yang terkubur reruntuhan, di mana korban selamat mulai kehabisan waktu dan tenaga untuk bertahan. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Desy Afrianti

DOHA, KOMPAS.TV - Pemerintah Qatar menyebut akan mengirimkan 10.000 rumah mobil sebagai bantuan kepada para korban gempa Turki dan Suriah, Selasa (7/2/2023). 

Gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Provinsi Kahramanmaras, Turki Selatan pada Senin (6/2/2023) pagi, serta gempa susulan bermagnitudo 7,6 terjadi di daerah yang pada pada sore hari.

Otoritas Manajemen Bencana dan Kedaruratan Turki (ADA) menyebut setiaknya 3.432 orang meninggal dunia akibat gempa dahsyat tersebut. 

Baca Juga: 4.000 Orang Lebih Meninggal Dunia Akibat Gempa Turki, Erdogan: Ini Merupakan Bencana Terburuk

Sementara itu, di Suriah, pemerintah setempat melaporkan hampir 1.622 orang meninggal serta 3.649 lainnya luka-luka. 

Di sisi lain, BBC melaporkan bahwa ada lebih dari 8.000 korban meninggal dunia dari gempa Turki-Suriah. Jumlah ini diyakini masih akan terus bertambah selagi evakuasi terus dilakukan.


 

Tragedi ini memicu empati dari dunia internasional, salah satunya Qatar. 

Qatar melalui Penasihat Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri sekaligus Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Dr. Majed bin Mohammad Al Ansari mengatakan negaranya akan mengirimkan bantuan 10.000 rumah mobil. 

Baca Juga: Cerita Penyelamatan Dramatis Bayi Kembar 1,5 Tahun Korban Gempa Turki, 40 Jam Tertimbun Puing-Puing

“10.000 rumah mobil untuk meringankan penderitaan para korban gempa akan dikirim secara bertahap ke daerah yang terkena dampak sesegera mungkin, bersama dengan berbagai bantuan tambahan dari masyarakat sipil Qatar yang dipimpin oleh Qatar Red Crescent Society (QRCS) dan Qatar Charity (QC), yang segera memulai pekerjaan mereka melalui kantor mereka di Turki," kata Majed bin Mohammad Al Ansari, dikutip dari Uniindia.com. 




Sumber : Kompas TV/Anadolu-OANA/Uniindia.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x