KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina menarik dari perpustakaannya sekitar 19 juta eksemplar buku berbahasa Rusia, termasuk yang berasal dari era Soviet mulai November lalu, kata seorang anggota parlemen senior Ukraina hari Senin, (6/5/2022) seperti laporan Straits Times, Selasa, (7/2/2023).
Yevheniya Kravchuk, wakil ketua komite Parlemen Ukraina untuk kebijakan kemanusiaan dan informasi, mengatakan bahwa dari 19 juta buku, 11 juta buku berbahasa Rusia.
“Beberapa buku berbahasa Ukraina dari era Soviet juga telah dihapuskan,” kata Kravchuk, menurut pernyataan yang dipublikasikan di situs Verkhovna Rada, Parlemen negara tersebut.
“Ada juga rekomendasi untuk melarang dan menghapus buku-buku yang penulisnya mendukung agresi bersenjata Rusia melawan Ukraina.”
Belum jelas apa yang terjadi dengan buku-buku yang ditarik itu.
Setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina pada tahun 2014, Kyiv semakin membatasi penggunaan buku-buku berbahasa Rusia.
Proses yang disebut "de-Russifikasi" itu dipercepat ketika Rusia menyerang negara itu hampir setahun yang lalu, jadi sudah terjadi bahkan sebelum Rusia melakukan serangan ke Ukraina.
Pada pertengahan tahun 2022, Ukraina membatasi distribusi buku-buku Rusia, berusaha untuk lebih lanjut memutuskan hubungan budaya antara kedua tetangga dan membatalkan kebijakan yang menurut otoritas Kiev menekan identitas Ukraina selama berabad-abad.
Baca Juga: Ukraina Ungkap Keberhasilan Menggagalkan Serangan Rusia ke Bakhmuth, Mengaku Sempat Dikepung
“Secara umum, rasio buku dalam bahasa Rusia dan Ukraina di perpustakaan kami sangat disayangkan,” kata Kravchuk.
“Jadi sekarang kita berbicara tentang fakta bahwa perlu memperbarui dana dan membeli buku dalam bahasa Ukraina sesegera mungkin.”
Dia menambahkan sekitar 44 persen buku di perpustakaan Ukraina berbahasa Rusia, sisanya berbahasa Ukraina atau bahasa negara-negara Uni Eropa.
Ukraina adalah satu-satunya bahasa resmi negara. Sekitar setengah dari populasi berbicara sebagian besar atau hanya bahasa Ukraina dan sekitar 30 persen berbicara sebagian besar atau hanya bahasa Rusia, menurut survei tahun 2019 oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev.
Baik bahasa Rusia maupun Ukraina adalah bahasa Slavia Timur, tetapi meskipun sebagian besar orang Ukraina berbicara bahasa Rusia, orang Rusia yang tidak terbiasa dengan bahasa Ukraina mengalami kesulitan untuk memahaminya.
Bahasa Rusia masih memainkan peran besar dalam bisnis, budaya, dan media. Dan bahasa ini masih digunakan secara luas di banyak kota, termasuk Kiev, meskipun penggunaan bahasa Rusia semakin dibatasi.
Undang-undang mewajibkan bisnis dan lembaga lain untuk menggunakan bahasa Ukraina.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.