ANKARA, KOMPAS.TV - Turki diguncang gempa besar kedua dalam waktu kurang dari 12 jam setelah gempa dengan magnitudo 7,8 melanda tenggara negara itu pada Senin (6/2/2023) pagi. Media pemerintah di Suriah juga mengatakan Damaskus terkena gempa besar terbaru.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengatakan data awal menunjukkan gempa kedua itu memiliki magnitudo 7,7 dan berada 67 km utara-timur laut Kahramanmara , Turki, pada kedalaman 2 km.
Namun menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki gempa tersebut berkekuatan lebih kecil yaitu 7,6M dan lebih dalam.
Badan Survei Geologi AS (USGS) melaporkan gempa tersebut bermagnitudo 7,5 di selatan-tenggara Ekinozu dengan kedalaman 10 km.
Gempa besar kedua itu terjadi di tengah upaya darurat tim penyelamat dan warga mencari korban selamat di bawah reruntuhan bangunan usai gempat dahsyat dengan magnitudo 7,8 pada Senin pagi.
Jumlah korban tewas resmi akibat gempa pertama di Turki dan Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 1.300.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdo an menggambarkannya sebagai bencana terbesar di negara itu sejak 1939. Dia mengatakan di Turki tercatat sedikitnya 912 orang tewas, dengan 5.383 luka-luka.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Erdogan juga mengatakan sedikitnya 2.470 orang berhasil diselamatkan dari bangunan yang runtuh di seluruh lokasi terdampak gempa.
Sekitar 3.000 bangunan runtuh akibat gempa, katanya.
Korban tewas diperkirakan terus bertambah karena tim penyelamat masih bekerja mencari korban selamat.
“Karena upaya pemindahan puing-puing terus dilakukan di banyak bangunan di zona gempa, kami tidak tahu seberapa tinggi jumlah korban tewas dan cedera akan bertambah,” kata Erdogan.
“Harapan kami adalah agar kami pulih dari bencana ini dengan korban jiwa seminimal mungkin,” tambah Erdogan.
“Saya berdoa agar Tuhan melindungi kita dan seluruh umat manusia dari bencana alam semacam itu.”
Baca Juga: Gempa Dahsyat Guncang Turki, KBRI Ankara Buka Hotline untuk Informasi Keadaan WNI
Gempa pertama melanda saat warga masih tidur, dan disebut sebagai salah satu gempa terkuat di wilayah tersebut setidaknya dalam satu abad terakhir.
Operasi pencarian dan penyelamatan terhambat oleh cuaca buruk. Presiden Turki mengatakan sejauh ini lebih dari 45 negara telah menawarkan bantuan.
Adapun kantor berita negara Suriah melaporkan lebih dari 320 orang tewas di negara itu, dengan lebih dari 1.000 orang terluka.
Layanan penyelamatan White Helmets juga melaporkan 147 orang tewas dan lebih dari 340 orang terluka di wilayah operasinya di Suriah.
Sumber : Kompas TV/Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.