PESHAWAR, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas akibat serangan bom bunuh diri ketika berlangsungnya salat berjamaah di sebuah masjid di dalam kompleks kepolisian di Peshawar, barat laut Pakistan, Senin (30/1/2023), berkembang menjadi 44 orang.
Selain 44 korban tewas, korban luka akibat serangan ini mencapai 150 orang lebih.
Kebanyakan korban dilaporkan adalah anggota polisi. Belum diketahui bagaimana pelaku bom bunuh diri bisa menyusup ke kompleks kepolisian yang berlokasi di kawasan berkeamanan tingkat tinggi tersebut.
Menurut laporan Associated Press, komandan Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban (TTP), Sarbakaf Mohmand, mengeklaim bahwa kelompoknya mendalangi serangan itu.
Sedangkan juru bicara utama TTP masih belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan, Sedikitnya 20 Orang Tewas dan 96 Lainnya Terluka
Zafar Khan, seorang perwira polisi setempat, menyebut lebih dari 300 orang tengah melaksanakan salat ketika bom bunuh diri meledak. Ledakan bom ini meruntuhkan atap masjid.
Sementara itu, Siddique Khan, seorang polisi setempat, menyebut imam salat berjamaah saat kejadian, Noor-ul-Amin, turut kehilangan nyawa dalam ledakan. Ia menyebut pelaku menyusup di antara jemaah lalu meledakkan diri.
Korban jiwa akibat bom bunuh diri di masjid Pakistan dikhawatirkan bertambah. Pasalnya, banyak korban luka yang dibawa ke rumah sakit terdekat dilaporkan dalam kondisi kritis.
Insiden ini terjadi di ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan.
TTP sendiri beberapa kali melakukan pengeboman serupa di Pakistan. Kelompok ini telah memberontak selama 15 tahun terakhir menuntut diterapkannya hukum Islam yang lebih ketat.
Baca Juga: Kala Ibu Wasekjen PBB Habis Kesabaran saat Ingatkan Taliban soal Hak-Hak Perempuan yang Dirampas
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.