WASHINGTON, KOMPAS.TV - Seorang jenderal bintang empat Angkatan Udara Amerika Serikat menulis lewat sebuah memo, ada kemungkinan AS akan berperang dengan China dalam dua tahun ke depan.
Surat itu bertanggal 1 Februari, tetapi sudah dikirim pada Jumat (27/1). Namun, komentar itu disebut oleh Pentagon tidak sesuai dengan penilaian militer AS.
“Saya harap saya salah,” kata Kepala Komando Mobilitas Udara Mike Minihan, yang menulis memo itu kepada pimpinan yang membawahi sekitar 110.000 tentara.
“Naluri saya mengatakan (kita) akan berperang pada 2025,” tulisnya seperti dikutip dari Antara, Senin (30/1/2023).
Baca Juga: Perbandingan Tank M1 Abrams Amerika Serikat dan Tank T-14 Armata Rusia dalam Duel di Palagan Ukraina
Meski tidak mewakili Pentagon (Departemen Pertahanan AS), pandangan sang jenderal menunjukkan adanya keprihatinan pada level tertinggi militer AS terhadap kemungkinan China menguasai Taiwan.
Pulau itu diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayah China. Minihan mengatakan, pemilihan presiden di AS dan Taiwan tahun depan berpotensi mendorong China untuk melancarkan aksi militer.
“Komentar ini tidak mewakili pandangan departemen (pertahanan) tentang China,” ujar seorang pejabat Dephan AS.
Pada awal Januari lalu, Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan dia sangat ragu jika peningkatan aktivitas militer China di dekat Selat Taiwan adalah tanda bahwa Beijing akan segera menginvasi Taiwan.
Baca Juga: Elon Musk Sebut China Jadi Pesaing Terbesar Tesla di Sektor Pembuatan Mobil Listrik
China telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer dan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir terhadap Taiwan, yang memiliki pemerintahan sendiri, agar tunduk kepada Beijing.
Taiwan mengatakan mereka menginginkan perdamaian, tetapi akan membela diri jika diserang.
Sementara itu, Brigadir Jenderal Angkatan Udara AS Patrick Ryder mengatakan lewat pernyataan bahwa persaingan militer dengan China merupakan tantangan utama.
“Fokus kami tetap bekerja bersama negara-negara sekutu dan para mitra untuk menjaga Indo-Pasifik yang damai, bebas, dan terbuka,” ucap Ryder.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.