BEIJING, KOMPAS.TV - Pelonggaran Covid-19 di China membuat warga negara itu kembali bepergian saat Tahun Baru Imlek.
Namun, hal itu ternyata menimbulkan dilema karena ketakutan tetap muncul, mengingat wabah Covid-19 di Negeri Tirai Bambu itu masih tinggi.
Seorang warga Shanghai, Zhang Jie memutuskan untuk tak bereuni dengan keluarganya saat Imlek, meski ia sangat ingin melakukannya.
“Meski sangat mungkin dilakukan sekarang, saya tak akan mengunjungi keluarga saya untuk Tahun Baru Imlek,” katanya dikutip dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Ambil Uang Angpau Anak Kembarnya, Pria di China Diseret ke Pengadilan
Orangtua dan kakek nenek Zhang Jie tinggal di rumah yang sama di sebuah pedesaan di dekat Wuhan.
Zhang mengaku dirinya takut telah membawa virus Corona jika ia bergabung dengan kerumunan yang memutuskan pulang untuk perayaan Imlek tahun ini.
“Tak ada dari mereka yang terkena Covid dan kakek-nenek saya sudah tua serta tak divaksinasi, jadi meski saya merindukan mereka dan ingin pulang, saya memutuskan untuk tak mengambil risiko tersebut,” katanya.
Zhang memutuskan tinggal di Shanghai dan merayakan Tahun Baru dengan rekan-rekannya yang seperti dirinya.
Berbeda dengan dirinya, Chen Ling yang berasal dari Beijing memutuskan tetap pulang ke rumah keluarganya di luar Kota Zhengzhou saat Tahun Baru Imlek.
“Saya hanya berpikir untuk bertemu dengan keluarga saya lagi. Saya tak bisa menghentikan air mata saya saat melihat mereka,” kata Chen.
“Begitu juga ibu saya yang memeluk saya untuk pertama kalinya sejak tiga tahun,” ujarnya.
Baca Juga: Demonstrasi Besar di Peru Belum Usai, Tempat Wisata Terkenal Machu Picchu Ditutup
Chen memang tak bisa mengunjungi keluarganya sejak 2019, apalagi kemudian China memberlakukan kebijakan nol-Covid yang ketat.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping pada sebua pidatonya, Kamis (19/1) kemarin, sempat mengungkapkan kekhawatirannya dengan kembalinya warga China ke pedesaan untuk bertemu orangtua di perayaan Imlek.
“Yang paling saya kahwatirkan adalah area pedesaan dan petani,” tutur Jinping.
“Fasilitas medis di area pedesaan relatig lemah, pencegahan di sana juga sulit dan tugas tersebut cukup berat,” kata sang presiden.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.