BERLIN, KOMPAS.TV — Jerman menghadapi tekanan yang meningkat untuk memasok tank tempur ke Kiev dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan rasa frustrasinya karena tidak mendapatkan persenjataan yang cukup saat sekutu Barat berunding hari Kamis (19/1/2023) tentang cara terbaik untuk mendukung Ukraina hampir 11 bulan setelah invasi Rusia.
Menteri Pertahanan Jerman yang baru, Boris Pistorius, menyambut Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin ke Berlin.
Dia menyatakan sistem persenjataan Jerman yang dikirimkan sejauh ini telah membuktikan nilainya dan "kami akan melanjutkan di masa depan, bersama dengan mitra kami, untuk mendukung Ukraina dalam perjuangannya demi kebebasan, kemerdekaan teritorial, dan kedaulatan.”
Namun, dia tidak menyebutkan tank Leopard 2 yang lama dicari Ukraina. Sejak Inggris mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan mengirim tank Challenger 2, Berlin menghadapi tekanan yang meningkat untuk memasok tank tempur atau setidaknya membuka jalan bagi pihak lain seperti Polandia untuk mengirimkan tank Leopard buatan Jerman dari stok mereka sendiri.
Austin akan menjadi tuan rumah pertemuan koordinasi reguler sekutu Barat Ukraina di Pangkalan Udara Ramstein Amerika Serikat di Jerman hari Jumat, (20/1/2023). Dia mengatakan "kami akan memperbarui komitmen bersatu kami untuk mendukung pertahanan Ukraina untuk jangka panjang," tetapi tidak menyebutkan peralatan baru yang spesifik.
Berbicara melalui tautan video ke pertemuan di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Zelenskyy menawarkan kritik terselubung terhadap pendukung utama seperti Jerman dan AS yang tetap ragu untuk mengirim tank.
Baca Juga: Jerman Didesak Tingkatkan Pengiriman Bantuan Senjata ke Ukraina, Scholz Pilih Hati-Hati
Dia mengeluhkan “kurangnya persenjataan khusus.”
Berbicara melalui seorang penerjemah, dia berkata: "Ada saat-saat di mana kita tidak boleh ragu atau kita tidak boleh membandingkan ketika seseorang berkata, 'Saya akan memberikan tank jika orang lain juga mau berbagi tank.'
Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Ukraina mengatakan tank Inggris yang dijanjikan, meski disambut baik, “tidak cukup untuk mencapai tujuan operasional.”
“Kami menjamin akan menggunakan senjata ini secara bertanggung jawab dan eksklusif untuk tujuan melindungi keutuhan wilayah Ukraina dalam perbatasan yang diakui secara internasional,” kata Dmytro Kuleba dan Oleksii Reznikov dalam sebuah pernyataan, memohon kepada Jerman dan beberapa negara lain yang menggunakan Leopard 2 untuk bergabung dengan "koalisi tank internasional."
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.