MOSKOW, KOMPAS.TV - Intelijen Rusia mengungkapkan telah mendakwa seorang warga Amerika Serikat (AS) dengan tuduhan menjadi mata-mata.
Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) pada Kamis (19/1/2023), mengungkapkan warga AS tersebut telah melakukan pengumpulan informasi intelijen.
Dikutip dari The Moscow Times, FSB menegaskan informasi tersebut terkait sifat biologis yang ditujukan untuk melawan keamanan Rusia.
Baca Juga: Dubes Rusia Kecam AS, Tuduh Pemerintahan Biden Mendorong Ukraina Lakukan Serangan Terorisme
Pada pernyataannya yang dipublikasikan secara online, FSB tak mengidentifikasi nama warga AS tersebut.
Mereka juga tak memberikan detail kapan warga AS itu ditahan, atau di mana ia ditahan.
Dakwaan atas kejahatan mata-mata akan menghadapi hukuman penjara antara 10 dan 20 tahun.
Kedutaan Besar AS di Moskow belum berkomentar terkait pernyataan FSB tersebut.
Pria itu pun menjadi warga AS terbaru yang terancam dipenjara di Rusia. Hubungan kedua negara saat ini berada di titik terendah karena invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Rayakan Imlek, Presiden China Xi Jinping Berbicara Secara Virtual dengan Rakyatnya
Beberapa di antara tahanan AS di Rusia pun ditukar dengan warga Rusia yang dipenjara di AS yang oleh pejabat Rusia disebut sebagai “diplomasi senyap”.
Teranyar, AS menukar warga Rusia yang mereka tahan, Viktor Bout, dengan pebasket Brittney Griner.
Namun, Rusia menolak membebaskan veteran marinir AS, Paul Whelan, yang ditangkap FSB pada 2018 dengan dakwaan mata-mata.
Sumber : The Moscow Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.