PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Ukraina mengirimkan 15 penjinak ranjau untuk dilatih para pakar di Kamboja. Negara Asia Tenggara ini adalah salah satu tempat penjinak ranjau terbaik di dunia karena pengalaman pasca-tiga dekade perang.
Melansir Associated Press, Selasa (17/1/2023), para penjinak ranjau Ukraina itu diterima oleh Pusat Tindakan Ranjau Kamboja dan memulai pelatihan pada Senin (16/1).
Direktur Jenderal Pusat Tindakan Ranjau Kamboja Heng Ratana menyebut para penjinak ranjau Ukraina itu akan dilatih di Institut Teknik Tindakan Ranjau di Provinsi Kampung Chhnang, mengunjungi situs penjinakkan ranjau di Provinsi Battambang, dan menyambangi museum yang didedikasikan untuk ranjau darat dan serpihan meriam yang belum meledak.
Baca Juga: Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht Mundur Usai Hujan Kritik Urusan Ukraina dan Anggaran
Ratana menyebut pelatihan ini akan berfokus pada pembersihan ranjau menggunakan berbagai teknologi, termasuk alat deteksi buatan Jepang yang disebut Advanced Landmine Imaging System.
Pasukan Rusia disebut menebar ranjau di daratan Ukraina sejak meluncurkan invasi pada Februari 2022 lalu. Ranjau darat yang disebar rentan mengenai warga sipil, terutama anak-anak.
Sebelum Ukraina, Kamboja telah disebari ranjau darat dan peluru yang belum meledak setelah puluhan tahun perang. Negara ini sempat mengalami perang saudara, serangan Vietnam, dan pemberontakan Khmer Merah yang berakhir pada 1990-an.
Diperkirakan ada empat hingga enam juta ranjau darat dan peluru yang belum meledak di Kamboja. Hampir 20.000 orang telah tewas dan sekitar 45.000 terluka akibat bahan peledak sisa perang di Kamboja.
Penjinak ranjau Kamboja sendiri kemudian menjadi salah satu pakar terbaik di bidangnya. Bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ahli-ahli Kamboja dikirim ke Afrika dan Timur Tengah untuk menjinakkan ranjau.
Baca Juga: Hari Ini 43 Tahun Silam, Rezim Komunis Khmer Merah Pimpinan Pol Pot Tumbang
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.