LIMA, KOMPAS.TV - Dua polisi Peru diserang oleh demonstran ketika sedang berpatroli pada Selasa (10/1/2023) malam waktu setempat, di wilayah Puno, Juliaca, sebuah kota yang berbatasan langsung dengan Bolivia.
Polisi bernama Jose Luis Soncco Quispe dibakar hidup-hidup hingga tewas, sementara koleganya Ronald Villasante Toque dihajar dan dipukuli sebelum kemudian diselamatkan dan dirawat di rumah sakit.
Kematian petugas polisi tersebut terjadi setelah sehari sebelumnya 17 warga sipil tewas dalam aksi unjuk rasa di wilayah yang sama. Perdana Menteri (PM) Peru Alberto Otarola mengkonfirmasi kematian Soncco.
"Polisi tiba di tempat kejadian dan menemukan bahwa satu petugas telah dipukuli dan diikat, dan yang lainnya, Luis Soncco Quispe, sayangnya telah meninggal," kata Otarola, dikutip Associated Press.
"Dia dibakar hidup-hidup di mobil patrolinya," sambung PM Peru tersebut.
Baca Juga: China Blokir Visa untuk Korea Selatan dan Jepang, Buntut Kebijakan yang Dinilai Diskriminatif
Otarola lantas mengumumkan hari berkabung jatuh pada Rabu (11/1). Jam malam diberlakukan di Puno sepanjang tiga hari, mulai pukul 20.00 malam hingga 04.00 dini hari.
Kantor Ombudsman Peru melaporkan, sejak protes jatuhnya pemerintahan mantan Presiden Pedro Castillo dimulai pada awal Desember 2022 lalu, 39 warga sipil telah tewas akibat terlibat bentrokan dengan polisi.
Kerusuhan terjadi setelah pemecatan dan penangkapan Castillo yang akan membubarkan Kongres untuk menghindari pemakzulannya sendiri.
Baca Juga: Pertemuan Pemuja Setan 2023 Terbesar dalam Sejarah Digelar di Amerika Serikat, Ditentang Pendeta
Sumber : AP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.