BRASILIA, KOMPAS.TV - Sebanyak 200 orang perusuh yang mendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah ditangkap.
Penangkapan perusuh yang menyerang bangunan penting, termasuk Istana Kepresidenan Brasil di Brasilia tersebut, diungkapkan oleh Menteri Kehakiman, Flavio Dino.
Kerusuhan di Brasil dilakukan pendukung Bolsonaro yang telah kalah dalam pemilihan Presiden dari Lula da Silva, dengan menyerang sejumlah gedung penting Pemerintahan Brasil, Minggu (8/1/2023) waktu setempat.
Gedung Kongres, Mahkamah Agung hingga Istana Kepresidenan Brasil menjadi sasaran dari perusuh.
Baca Juga: Anak El Chapo Ditangkap, Apa Kontribusinya bagi Pemberantasan Narkoba? Kata Pengamat: Tidak Ada
Situasi di tempat itu saat ini dilaporkan sudah terkendali setelah pasukan keamanan mengusir pendukung Bolsonaro.
“Ini terorisme, ini kudeta. Kami yakin bahwa sebagian besar penduduk tidak ingin kegelapan ini diterapkan,” kata Dino dikutip dari BBC.
Ia juga menuduh pasukan keamanan di Ibu Kota Brasil, yang dipimpin oleh sekutu Bolsonaro itu telah lalai dalam melakukan tugasnya.
“Saya ingin percaya bahwa gubernur akan menentukan tanggung jawab terkait dengan mereka yang tak memenuhi tugas konstitusionalnya,” ujar Dino.
Baca Juga: Lula da Silva Dilantik Jadi Presiden Brasil, Janji Usut Pemerintahan Sebelumnya yang Bermasalah
Sementara itu, juga dilaporkan adanya perampasan senjata dari Istana Kepresidenan Brasil oleh para perusuh. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kementerian Komunikasi Paulo Pimenta melalui postingan video di Twitter.
“Kami berada di ruang Kantor Keamanan Institusional. Di masing-masing koper ini (ada) senjata mematikan dan tak mematikan. Mereka dicuri oleh penjahat,” ujarnya.
Pihak pemerintah tak mengungkapkan berapa banyak senjata yang diambil pendukung Bolsonaro yang menyerang Istana Kepresidenan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.