CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Sebuah satelit NASA berusia 38 tahun dilaporkan bakal jatuh ke bumi pada akhir pekan ini.
Satelit usang yang telah mengangkasa sejak 1984 tersebut diyakini tak akan menyakiti orang-orang.
NASA mengungkapkan, kemungkinan reruntuhan satelit itu akan menimpa siapa pun, sangat rendah.
Menurut badan luar angkasa tersebut, sebagian besar dari satelit seberat 2.450 kg itu akan terbakar atmosfer ketika akan masuk bumi.
Baca Juga: Putin Jalani Kebaktian Natal Sendirian di Gereja Kristen Ortodoks, Terlihat Sedih dan Termenung
Meski begitu, beberapa bagian kecil diyakini masih akan selamat.
NASA mengungkapkan kemungkinan bagian dari satelit itu melukai masyarakat adalah 1 : 9.400.
Dilaporkan Mirror, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, satelit itu akan jatuh pada Minggu (8/1/2023) malam.
Namun, NASA menargetkan benda itu akan jatuh pada Senin (9/1/2023) pagi, kurang lebih 13 jam, di sepanjang jalur yang melewati Afrika, Asia, Timur Tengah, dan wilayah paling barat di Amerika Utara dan Selatan.
Satelit itu merupakan The Earth Radiation Budget Satellite atau ERBS, yang diluncurkan pada misi pesawat ulang-alik Challenger 1984.
Baca Juga: Geger Bocah 6 Tahun Tembak Bu Guru di AS, Ternyata Bukan Pertama Kali Terjadi
Meski diharapkan hanya bekerja selama dua tahun, satelit itu terus melakukan pengukuran ozon dan atmofer lainnya hingga dipensiunkan pada 2005.
ERBS mempelajari bagaimana bumi menyerap dan memancarkan energi dari matahari.
Satelit itu dikirim ke luar angkasa setelah dilepaskan dari Challenger.
Perempuan pertama AS di luar angkasa, Sally Ride, melepas satelit itu ke orbit menggunakan lengan robot pesawat.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.