SANTOS, KOMPAS.TV - Brazil mengucapkan perpisahan terakhir kepada Pele, ketika jenazahnya dikebumikan di kota tempat dia dibesarkan, Santos, Selasa (3/12/2022).
Presiden Brasil yang baru dilantik Luiz Inácio Lula da Silva juga ikut memberikan penghormatan di Vila Belmiro, stadion tempat Pele sering bermain sepanjang karirnya.
Misa juga diadakan di stadion Vila Belmiro. Setelah itu peti mati hitam dibawa melalui jalan-jalan kota Santos dengan truk pemadam kebakaran.
Mengiringi peti matinya menuju peristirahatan terakhir, sebuah band memainkan lagu resmi Santos dan himne katolik. Para pelayat pun menyanyikan lagu-lagu samba yang disukai Pele.
Namun beberapa legenda sepakbola Brasil tidak terlihat hadir dalam pemakaman Pele.
“Di mana Ronaldo Nazario? Di mana Kaká, di mana Neymar?" tanya Claudionor Alves, 67, yang bekerja di toko roti di sebelah stadion.
Baca Juga: Presiden FIFA Minta Setiap Negara Punya Stadion dengan Nama Pele
"Apakah mereka pikir mereka akan dikenang seperti Pelé? Orang-orang ini tidak ingin menghentikan liburan mereka, itulah masalahnya,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Satu tokoh lain yang absen adalah Jair Bolsonaro, mantan Presiden Brasil yang masa jabatannya berakhir pada 31 Desember.
Sehari sebelumnya, dia meninggalkan ibu kota Brasilia dengan penerbangan ke Florida. Dia tidak melakukan tugas untuk menyerahkan selempang kepresidenan kepada Lula.
Geovana Sarmento, 17, menunggu dalam antrean selama tiga jam untuk melihat jasadnya Pele. Dia datang bersama ayahnya yang mengenakan kaos Brasil dengan nama Pelé.
“Saya bukan penggemar Santos, begitu pula ayah saya. Tapi orang ini menciptakan tim nasional Brasil. Dia membuat Santos lebih kuat, dia menjadi besar, bagaimana mungkin Anda tidak menghormatinya? Dia adalah salah satu orang terhebat yang pernah ada, kami harus menghormatinya,” katanya.
Baca Juga: Mengenang Kepergian Pele, Toko Sepak Bola Pele di California Ramai Didatangi Penggemar
Caio Zalke, 35, seorang insinyur, mengenakan kemeja Brasil saat ikut melayat jenazah Pele. “Pele adalah pemain Brasil terpenting sepanjang masa. Dia membuat olahraga itu penting bagi Brasil dan dia membuat Brasil penting bagi dunia,” katanya.
Pada 1960-an dan 70-an, Pelé mungkin adalah atlet paling terkenal di dunia. Dia bertemu dengan presiden dan ratu, dan di Nigeria perang saudara ditunda untuk menontonnya bermain.
Banyak orang Brasil memuji dia karena menempatkan negara itu di panggung dunia untuk pertama kalinya.
Pelé telah menjalani perawatan kanker usus besar sejak 2021. Pusat medis tempat dia dirawat di rumah sakit mengatakan dia meninggal karena kegagalan beberapa organ akibat kanker tersebut.
Pelé memimpin Brasil untuk meraih gelar Piala Dunia pada tahun 1958, 1962 dan 1970 dan tetap menjadi salah satu pencetak gol terbanyak timnas sepanjang masa dengan 77 gol. Namun Neymar menyamai rekor Pelé dalam Piala Dunia tahun ini di Qatar.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.