DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
JAKARTA, KOMPAS.TV- Amanda Todd adalah gadis ceria berusia 12 tahun. Banyak teman, banyak bergaul. Layaknya anak-anak lain seusianya, perempuan kelahiran 27 November 1996 itu senang menghabiskan waktu bersama teman sebaya.
Bukan cuma di dunia nyata saja, Amanda banyak menghabiskan waktu bergaul di dunia maya. Hal yang lumrah dilakukan anak-anak yang hidup di generasi digital.
Mulai dari media sosial seperti Facebook, Amanda mendapatkan banyak kenalan. Maklum, sifatnya mudah bergaul dan ramah. Perbincangan di media sosial seperti chatting dan video-calling lazim dilakukan.
Hingga suatu ketika, sebuah kesalahan sepele dia lakukan. Dikutip dari Intisari.Grid.id, April 2018, cerita berawal ketika dia mendapatkan teman seorang pria di media sosial, sebut saja namanya Mr X. Obrolan yang intens antara Amanda dan Mr X mulai terbangun secara intim.
Karena kepiawaiannya bermain kata, Mr X berhasil membujuk Amanda untuk melakukan video-chat. Wajah cantik gadis lugu ini bisa dilihat oleh Mr X.
Baca Juga: Memilukan, Tingkat Bunuh Diri Remaja Korea Selatan Melonjak di Tahun 2021
Sampai suatu malam, Amanda melakukan hal yang dampaknya sangat fatal bagi hidupnya. Dalam obrolan kali itu, Mr X mulai mulai membujuk Amanda untuk membuka kaos, memperlihatkan bagian tubuh vitalnya.
Entah bagaimana, Amanda mengikuti bujukan kawan barunya itu, meski hanya beberapa detik saja. Dia membuka bagian dadanya, meski kemudian dia segera menyadari kebodohannya dan menutup kaosnya.
Tetapi bagi Mr X, hal ini dijadikan kesempatan untuk kembali menghubungi Amanda dan meminta sang gadis untuk melakukan adegan vulgar lagi. Jika tidak, maka foto Amanda yang telanjang dada akan segera disebar. Sontak, hal ini membuat Amanda stres dan takut. Namun, dia masih bisa menolak permintaan gila teman yang tak jelas asal-usulnya itu.
Tetapi Mr X sudah tahu alamat rumah, pertemananan, dan orang tua Amanda. Tak bisa mengelak, foto tak senonoh itu segera tersebar, hingga suatu malam polisi mendatangi rumahnya untuk meminta keterangan dari kedua orang tuanya. Hidup Amanda mulai remuk.
Akhirnya kedua orang tua Amanda memindahkan sekolahnya, semata agar teman-temannya tak mencibir dan melakukan perundungan, yang kasarnya sudah sangat keterlaluan. Amanda mulai kehilangan teman-temannya. Beberapa kali dia berusaha untuk mengakhiri hidup dengan memotong urat nadi, namun berhasil diselamatkan.
Orang tuanya pun kembali memindahkan sekolah. Di tempat baru, Amanda mulai berkenalan dengan seorang lelaki yang usianya lebih tua. Dia seolah merasa ada kawan untuk curhat. Pada suatu hari, teman baru yang sudah punya pacar itu mengajak Amanda datang ke rumahnya. Lagi-lagi sebuah tindakan ceroboh dilakukan. Dia berhubungan badan dengan kawan lelakinya itu, meski usianya baru menginjak 13 tahun.
Seminggu kemudian, Amanda mendapatkan pesan singkat dari kekasih pria itu, yang isinya caci maki.
Bukan itu saja, di hadapan sekitar 50 teman sekolah barunya, kekasih sang pria bersama 15 teman – termasuk pria yang meniduri Amanda — mencaci-maki Amanda. “Lihatlah! Tidak ada yang menyukaimu di dunia ini!” cemooh mereka.
Sumber : Kompas TV/intisari
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.