TOKYO, KOMPAS.TV - Badai salju di utara Jepang dan beberapa bagian dari negara tersebut dilaporkan telah menewaskan 17 orang.
Selain itu juga telah melukai lebih dari 90 orang pada akhir pekan Natal.
Pejabat dari Badan Manajemen Bencana dan Api Jepang mengungkapkan seorang perempuan tua sekitar 70 tahun-an tewas setelah terkubur salju.
Baca Juga: Belum Ikuti Jejak Italia, Uni Eropa Tak Wajibkan Tes Covid pada Pendatang dari China
Insiden tersebut terjadi setelah ia jatuh dari atap rumahnya di Kota Nagai, Prefektur, Yamagata di mana pada Sabtu (24/12/2022), salju sampai menumpuk hingga 80cm.
Menurut petugas cuaca, beberapa bagian Jepang, terutama di sepanjang pantai barat telah dilanda salju lebat karena musim dingin yang kuat.
Hal itu membuat kendaraan terdampar di jalan raya, dan menunda layanan pengiriman sejak pertengahan Desember.
Dikutip dari CNN, Badan Meteorologi Jepang mengatakan pada pekan lalu bahwa hujan salju di beberapa bagian telah terakumulasi pada tingkat yang jauh di atas rata-rata.
Jepang memang mengalami peningkatan kondisi cuaca ekstrem pada beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Menlu Ukraina Sebut Serangan Rudal Rusia sebagai Barbarisme Tak Masuk Akal
Iklimnya sebagian besar sedang tetapi sangat bervariasi dari utara ke selatan.
Pada Desember, terjadi badai salju yang parah di daerah timur laut seperti Hokkaido, sementara bagian selatan dilanda hujan lebat akibat topan yang kuat pada September.
Pada Juni lalu, Tokyo mengalami gelombang panas dengan suhu mencapai rekornya hingga 40 derajat Celsius.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.