Santa Cruz memang telah lama berselisih dengan Ibu Kota Bolivia, La Paz.
Sensus dijadwalkan pada 2024, tetapi pengunjuk rasa menginginkan agar4 diadakan pada tahun depan.
Asisten Camacho yang bersamanya saat penangkapan, Graciela Ortiz, mengatakan sebuah van patroli putih mencegat kendaraan mereka.
“Orang-orang berpakaian hitam dengan senjata hitam keluar dan mereka mulai memukuli kaca. Mereka bahkan tak menyuruh kami ke luar, mereka hanya memukuli dengan bagian belakang senjata,” tuturnya.
“Mereka kemudian melemparkannya ke tanah, mengikatnya, menarik dan kemudian membawanya,” tambah Ortiz.
Seperti dilaporkan sejumlah media local, Camacho dibawa ke bandara terdekat dan diterbangkan ke La Paz.
Setelah berita penangkapannya tersebar, para pendukung Camacho memadati bandara Santa Cruz, Viru-Viru, dalam usaha untuk menghalanginya dibawa ke lokasi lain.
Baca Juga: Kesehatan Paus Benediktus Memburuk, Paus Fransiskus Meminta Doa Khusus untuk Pendahulunya
Mantan Presiden Bolivia, Carlos Messa menyebut penangkapan Camacho sebagai penculikan.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mendesak pemerintah untuk menahan diri dari penggunaqan kekuatan yang berlebihan terhadap oposisi.
Seorang juru bicara PBB, mengatakan bahwa meski tak mengetahui secara sepisifik kasus tersebut menegaskan setiap orang harus diizinkan mengungkap pandangan mereka dan memprotes secara damai.
“Selain itu, kami menentang penangkapan sewenang-wenang karena melanggar hak asasi manusia yang mendasar dari seorang individu,” tuturnya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.