TEHERAN, KOMPAS.TV - Garda Revolusi Iran dilaporkan telah menangkap tujuh orang yang terlibat protes anti-pemerintah.
Ketujuh orang tersebut dilaporkan memiliki hubungan dengan Inggris.
Beberapa di antara mereka diketahui memiliki kewarganegaraan ganda.
Dikutip dari The Guardian, Minggu (25/12/2022), media pemerintah Iran mengungkapkan tujuh orang tersebut ditahan saat berusaha untuk pergi dari Iran.
Baca Juga: Iran Mengatakan Barat Mengakui Keefektifan Drone Tempur Mereka
“Tujuh pemimpin utama pada protes baru-baru ini dan memiliki hubungan dengan Inggris telah ditangkap oleh badan intelijen IRGC (Garda Revolusi), termasuk kewarganegaraan ganda, yang mencoba untuk pergi dari negara ini,” bunyi pernyataan media tersebut.
Kementerian Luar Negeri Inggris dilaporkan saat ini mencari informasi lebih lanjut dari otoritas Iran mengenai laporan ditangkapnya warga negara ganda Iran-Inggris yang ditangkap.
Laporan penangkapan tersebut mengikuti kerusuhan atas demonstrasi yang disebabkan kematian dari Mahsa Amini yang ditangkap polisi moral Iran pada 16 September lalu.
Amini, yang berusia 22 tahun itu ditangkap karena tak mengenakan jilbab di depan umum, yang melanggar peraturan berpakaian Islam Iran untuk perempuan.
Baca Juga: Ibu Hamil Ditangkap Polisi Malaysia Usai Berusaha Rampok Toko Perhiasan, Mengaku Ngidam yang Ekstrem
Saksi mengungkapkan Amini dipukuli saat berada di mobil van kepolisian saat dijemput di Teheran.
Polisi pun kemudian membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan Amini mengalami serangan jantung.
Demonstrasi pun merebak di seluruh Iran, yang menginginkan kejatuhan dari pemerintahan tersebut.
Pemerintah menyalahkan kerusuhan pada para demonstran yang bermaksud merusak property publik dan mengklaim bahwa mereka dilatih dan dipersenjatai oleh Amerika Serikat (AS), Israel dan Arab Saudi.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.