BEIJING, KOMPAS.TV - Semakin parahnya wabah Covid-19 di China, menimbulkan ketakutan dari para ilmuwan.
Mereka mengkhawatirkan meningkatnya kasus Covid-19 di China akan melepaskan mustasi baru dari virus corona ke dunia.
Meningkatnya penularan Covid-19 di China terjadi setelah dilakukannya pelonggaran atas kebijakan nol-Covid yang ketata di negara tersebut.
Para ilmuwan pun mengaku tak tahu mengenai apa yang mungkin terjadi.
Baca Juga: China Hentikan Publikasi Data Harian Covid-19 saat Wabah Virus Corona Kian Parah
Mereka mengatakan kemungkinan akan seperti varian Omicron yang tengah bersirkulasi sekarang ini.
Bisa juga sebagai kombinasi dari galur Covid-19, tetapi bisa juyga sesuatu yang akan sangat berbeda.
“China memiliki populasi yang sangat besar dan adanya imunitas yang terbatas,” ujar Ahli Penyakit Menular dari Universitas John Hopkins, Dr. Stuart Campbell dikutip dari Associated Press, Minggu (25/12/2022).
“Dan itu tampaknya menjadi latar di mana kita bisa melihat ledakan varian baru,” ucapnya.
Setiap infeksi baru menawarkan kesempatan bagi virus Corona untuk bermutasi, dan virus ini telah menyebar dengan cepat di China.
Meski tingkat vaksinasi yang dilaporkan secara keseluruhan tinggi, tingkat penguat lebih rendah, terutama di kalangan orang tua.
Vaksin domestik terbukti kurang efektif melawan infeksi serius dibandingkan buatan Barat.
Banyak yang diberikan lebih dari setahun lalu, yang artinya kekebalan terhadap virus corona sudah berkurang.
“Ketika kami melihat wabah besar dari infeksi, biasanya akan diikuti dengan varian baru yang sudah teregenerasi,” katanya.
Baca Juga: Bocor! Terungkap Laporan 250 Juta Orang di China Terkena Covid-19 pada Desember 2022
Versi asli dari virus corona menyebar dari China ke seluruh dunia pada tiga tahun lalu.
Setelahnya, Covid-19 pun bermutasi menjadi varian Delta, Omicron, dan seterusnya, yang hingga saat ini masih mewabah di dunia.
Menurut Dr Shan-Lu Liu, yang mempelajari virus di Universitas Ohio mengatakan banyak varian Omicron ytang telah terdeteksi di China, termasuk BF.7, yang mampu menghindari kekebalan dan diyakini menodorong lonjakan saat ini.
Para ahli mengatakan populasi yang sebagian kebal seperti di China, memberi tekanan khusus pada virus untuk berubah.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.