MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan tidak akan menggelar konferensi pers akhir tahun yang sedianya akan dilangsungkan pada akhir bulan ini. Padahal, konferensi pers tersebut merupakan tradisi yang sudah lama diselengarakan oleh Kremlin.
Kebanyakan pengamat menduga pembatalan ini terkait sederet kemunduran di medan tempur yang menerpa pasukan Rusia di Ukraina belakangan ini. Alih-alih mendekati Kiev, usai 10 bulan invasi, pasukan Putin justru dipukul mundur di sejumlah front.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Senin (12/12) mengonfirmasi bahwa Putin tidak akan menggelar konferensi pers tahunan pada akhir 2022. Peskov pun tidak menjelaskan alasan mengapa sang Presiden mengambil keputusan demikian.
Associated Press melaporkan, konferensi pers tahunan ini biasanya digunakan Kremlin sebagai ajang memoles citra Putin. Sang presiden biasanya akan berbicara dengan disiarkan langsung televisi selama empat setengah jam, mendiskusikan berbagai isu domestik hingga internasional.
Baca Juga: Usai Telepon Putin, Erdogan Bicara dengan Zelenskyy: Janji Bantu Ukraina pada Musim Dingin
Abbas Gallyamov, analis politik asal Rusia, menyebut Putin membatalkan konferensi pers tahunan karena "tidak ada yang bisa dibicarakan dari sudut pandang strategi."
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris Raya merilis komentar bahwa Putin membatalkan konferensi pers untuk menghindari diskusi terbuka mengenai invasi ke Ukraina. Hal tersebut mengingat perkembangan di lapangan yang cenderung merugikan Rusia.
"Meskipun pertanyaan (dalam konferensi pers) hampir pasti diajukan terlebih dulu, pembatalan ini kemungkinan karena meningkatnya kekhawatiran akan prevalensi sentimen anti-perang di Rusia," tulis Kementerian Pertahanan Inggris Raya.
"Pejabat-pejabat Kremlin hampir pasti sangat sensitif atas kemungkinan setiap acara yang dihadiri Putin akan dibajak dengan pertanyaan tiba-tiba mengenai 'operasi militer khusus,'" imbuh institusi tersebut.
Vladimir Putin sendiri memerintahkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Putin dan jajarannya dilaporkan berencana menghancurkan militer Ukraina dalam kurun beberapa hari, tetapi perang kini telah berlangsung hampir 10 bulan.
Sederet kemunduran pun kemudian menerpa pasukan Rusia. Per Maret, pasukan Rusia terpaksa mundur dari kawasan Kiev. Sementara pada September dan Oktober, Rusia juga kehilangan wilayah luas di Kharkiv dan kehilangan Kherson yang berarti strategis bagi progres invasi.
Baca Juga: Inggris Tuduh Rusia Pesan Ratusan Rudal Balistik Iran untuk Serang Ukraina, Moskow Tak Terima
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.