NEW YORK, KOMPAS.TV - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat untuk mengadopsi resolusi untuk memperingati 75 tahun Tragedi Nakba Palestina.
Keputusan itu pun membuat Israel meradang dan mengecam keras resolusi tersebut.
Sebanyak 90 negara menyetujui resolusi tersebut, dan 30 menentangnya, serta 47 lainnya memilih abstain.
Dikutip dari Middle East Eye, resolusi tersebut merupakan satu dari lima resolusi PBB terkait Palestina dan Israel yang dihasilkan melalui pengambilan suara di New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (1/12/2022).
Baca Juga: Kemlu: Indonesia Belum Mengakui Taliban secara Resmi
PBB juga melakukan pemungutan suara untuk menamakan program latihan jurnalistik dengan nama Shireen Abu Akleh, jurnalis Palestina yang tewas terbunuh oleh pasukan Israel saat pengepungan Tepi Barat.
Resolusi lain yang diadopsi menyerukan penghentian semua kegiatan pemukiman, penyitaan tanah dan penghancuran rumah, pembebasan tahanan, dan diakhirnya penangkapan dan penahanan sewenang-wenang.
Sebuah resolusi akhir menyerukan Israel untuk membatalkan kontrolnya atas wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan.
Resolusi Nakba termasuk menyelenggarakan acara level tinggi di Majelis Umum pada 15 Mei 2023.
Malapetaka Nakba, adalah nama yang diberikan rakyat Palestina atas pembantaian dan pengusiran paksa yang mereka rasakan di tangan milisi Zionis Israel pada 1948.
Peristiwa itu juga disebut sebagai awal pembentukan negara Israel.
Pembantaian terjadi di desa-desa Palestina, saat milisi Zionis melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga yang tak bersenjata dan menguburkannya secara massal.
Baca Juga: Pasukan Israel Tembak Mati Tiga Warga Palestina di Tepi Barat, Termasuk Dua Bersaudara
Diperkirakan, sekitar 15.000 warga Palestina tewas, dan 750.000 lainnya harus lari dari rumah mereka dan hidup sebagai pengungsi.
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan mengecam tindakan tersebut, dan juga bertanya kepada para delegasi.
“Apa yang akan Anda katakan jika komunitas internasional merayakan pembentukan negara Anda sebagai bencana?! Sangat memalukan,” tuturnya.
Ia mengatakan, disetujuinya resolusi Nakba akan menjegal setiap kesepakatan damai antara Israel dan otoritas Palestina.
Sumber : Middle East Eye
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.