LONDON, KOMPAS.TV — Sekitar 37 persen warga Inggris mengaku tidak punya agama pada sensus 2021, naik dari 25% penduduk pada sensus tahun 2011 seperti laporan Associated Press, Selasa (29/11/2022).
Selain itu, kini kurang dari setengah warga di Inggris dan Wales menganggap diri mereka beragama Kristen, menurut sensus terbaru tahun 2021.
Data pemerintah Inggris ini menunjukan kalo pertama agama resmi negara itu dianut oleh minoritas penduduk.
Andrew Copson, kepala eksekutif badan amal Humanis Inggris, mengatakan "pertumbuhan dramatis (kaum) non-religius" menjadikan Inggris "hampir pasti salah satu negara paling tidak religius di Bumi."
"Salah satu hal yang paling mencolok tentang hasil ini adalah betapa berselisihnya populasi dengan negara itu sendiri," katanya.
"Tidak ada negara di Eropa yang memiliki tatanan agama seperti yang kami (Inggris) lakukan dalam hal hukum dan kebijakan publik, sementara pada saat yang sama memiliki populasi non-agama seperti itu."
Inggris menjadi kurang religius, dan kurang berkulit putih, dalam satu dekade sejak sensus terakhir, menurut angka sensus 2021 yang dirilis hari Selasa (29/11/2022) oleh Kantor Statistik Nasional Inggris.
Sekitar 46,2% populasi Inggris dan Wales menggambarkan diri mereka sebagai orang Kristen pada hari sensus tahun 2021, turun dari 59,3% satu dekade sebelumnya.
Populasi warga Inggris Muslim tumbuh dari 4,9% menjadi 6,5% dari total populasi, sementara 1,7% mengidentifikasi diri mereka sebagai beragama Hindu, naik dari 1,5% penduduk dari sensus sebelumnya.
Baca Juga: Siap-siap, BPS Akan Lakukan Sensus Penduduk Ulang di 2022
Bagian lain dari Inggris Raya, Skotlandia dan Irlandia Utara, melaporkan hasil sensus mereka secara terpisah.
Para pegiat sekularisme Inggris mengatakan pergeseran itu harus memicu pemikiran ulang tentang cara agama mengakar dalam masyarakat Inggris.
Inggris punya sekolah Gereja Inggris yang didanai negara, uskup Anglikan juga duduk di majelis tinggi Parlemen, dan raja adalah "pembela iman" dan gubernur tertinggi gereja.
Uskup Agung York Stephen Cottrell, salah satu pendeta paling senior di Gereja Inggris, mengatakan data itu "bukan kejutan besar," tetapi merupakan tantangan bagi warga Kristen untuk bekerja lebih keras mempromosikan iman mereka.
"Kita telah meninggalkan era ketika banyak orang hampir secara otomatis diidentifikasi sebagai orang Kristen, tetapi survei lain secara konsisten menunjukkan bagaimana orang yang sama masih mencari kebenaran dan kebijaksanaan spiritual dan seperangkat nilai untuk hidup," katanya.
Hampir 82% orang di Inggris dan Wales teridentifikasi berkulit putih dalam sensus tersebut, turun dari 86% pada sensus tahun 2011.
Sekitar 9% mengatakan mereka adalah orang Asia, 4% berkulit hitam dan 3% dari latar belakang etnis "campuran atau ganda", sementara 2% mengidentifikasi diri dengan kelompok etnis lain.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.