DEN HAAG, KOMPAS.TV - Kepolisian Eropa Europol membongkar "super kartel" narkoba raksasa yang menguasai sepertiga perdagangan kokain Eropa, menangkap 49 orang di berbagai negara, termasuk enam tersangka utama di Dubai, kata Europol, Senin, (28/11/2022) seperti laporan France24.
Operasi internasional besar itu menyita 30 ton kokain dan rentetan penangkapan di Belgia, Prancis, Belanda dan Spanyol, kata badan kepolisian Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.
Tindakan keras yang melibatkan satu "target kakap raksasa" dari Belanda dan berbasis di Dubai - sebagian besar menyelundupkan kokain yang berasal dari Amerika Selatan melalui pelabuhan Rotterdam dan Antwerpen.
"Narkoba, yang dianggap sebagai target bernilai tinggi oleh Europol, bersatu untuk membentuk apa yang dikenal sebagai 'kartel super' yang menguasai sekitar sepertiga perdagangan kokain di Eropa," kata Europol.
"Skala impor kokain ke Eropa di bawah kendali dan komando tersangka sangat besar dan ini saja lebih dari 30 ton narkoba disita penegak hukum selama penyelidikan."
Europol mengatakan Dubai menangkap dua tersangka "bernilai tinggi" yang terkait dengan Prancis, dua terkait dengan Belanda dan dua lainnya terkait dengan Spanyol.
Sepuluh orang ditangkap di Belgia, enam di Prancis dan 13 di Spanyol. 14 orang lainnya ditangkap tahun 2021 di Belanda sebagai bagian dari operasi yang sama, kata organisasi yang berbasis di Den Haag itu.
Penangkapan itu adalah yang terbaru dalam rangkaian operasi dramatis seperti di film-film, menyusul peretasan telepon canggih yang dienkripsi oleh polisi milik jaringan kejahatan terorganisir itu tahun lalu, kata Europol.
Polisi mematikan platform telepon SKY ECC tahun lalu, setelah diam-diam menggunakannya dalam waktu lama untuk mendengarkan apa yang seharusnya menjadi komunikasi aman antara pengedar narkoba.
Baca Juga: Italia Sita 4,3 Ton Kokain Milik Kartel Teluk, 'Kelompok Narkoba Terpenting di Kolombia'
Target kakap raksasa
Jaksa Belanda mengatakan mereka akan meminta ekstradisi para tersangka dari Uni Emirat Arab.
Salah satu tersangka adalah seorang pria berusia 37 tahun berkewarganegaraan Belanda dan Maroko, yang ditahan karena diduga mengimpor ribuan kilogram kokain ke Belanda tahun 2020 dan 2021.
"Ini adalah tindak pidana serius yang berkaitan dengan perdagangan narkoba internasional, terutama dari Amerika Selatan melalui pelabuhan Antwerp dan Rotterdam," kata kejaksaan Belanda dalam sebuah pernyataan.
Yang lainnya adalah warga negara ganda Belanda-Bosnia berusia 40 tahun, katanya.
"Salah satu tersangka Belanda adalah TO kakap raksasa," kata sumber Europol tanpa menyebut nama seperti laporan France24.
Tersangka yang warga Belanda diduga terkait dengan Ridouan Taghi, yang ditangkap di Dubai pada 2019 dan kini diadili di Belanda, kata sumber itu.
Taghi dituduh menjalankan kelompok besar penyelundupan kokain yang berbasis di Amsterdam dan menghadapi dakwaan termasuk pembunuhan.
Guardia Civil Spanyol mengatakan total 13 orang telah ditangkap di Barcelona, Madrid dan Malaga pada 8 November setelah 698 kilogram kokain ditemukan dalam sebuah kontainer di pelabuhan Valencia.
Kepala operasi penyelundupan yang berkebangsaan Inggris melarikan diri ke Dubai setelah percobaan penangkapan di Spanyol dan terus mengarahkan operasi dari sana, katanya dalam sebuah pernyataan.
Kokain itu diimpor dari Panama di Amerika Tengah dan pemasoknya, seorang warga Panama, juga tinggal di Dubai, katanya.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.