Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Muhyiddin Yassin Ngotot Punya Cukup Suara untuk Pemerintahan Baru

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yang juga pemimpin koalisi Perikatan Nasional berkeras kubunya memiliki dukungan mayoritas anggota parlemen di Parlemen Federal untuk memimpin pemerintahan, Kamis (24/11/2022).

Dia meminta Datuk Seri Anwar Ibrahim, yang baru saja dilantik sebagai perdana menteri, untuk membuktikan dia mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen untuk memimpin negara, seperti laporan Straits Times.

Tan Sri Muhyiddin adalah ketua Perikatan Nasional (PN), koalisi saingan yang bertarung sengit dengan Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim empat hari terakhir untuk membentuk pemerintahan setelah pemilihan umum yang tidak meyakinkan pada Sabtu (19/11) lalu.

Muhyiddin pada konferensi pers menegaskan dia memiliki 115 deklarasi anggota parlemen yang mendukungnya sebagai perdana menteri ketika dia menyerahkan nama mereka pada Selasa ke istana nasional, seperti yang dipersyaratkan oleh Ketua Parlemen Azhar Harun.

Sementara itu, ada banyak aktivitas di kediaman Datuk Seri Anwar Ibrahim di Sungai Long, dekat kota Kajang di negara bagian Selangor, pada Kamis sore.

Polisi, awak media, dan juga para pendukung sudah banyak menunggu di sana sejak pagi.

Baca Juga: Anwar Ibrahim PM Baru Malaysia Dilantik Sore Ini Pukul 17.00, Kemelut Berakhir

Iring-iringan mobil SUV Volvo hitam dan dua sepeda motor BMW hitam tiba di rumah Anwar pada pukul 15.15 waktu setempat dan ada juga empat orang yang mengenakan setelan jas. Mereka diyakini sebagai detail keamanan resmi untuk perdana menteri yang ditunjuk.

Pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar, Shamsul Iskandar dengan sigap berbicara kepada massa, mengatakan bahwa setelah 24 tahun, momen ini akhirnya tiba.

“Saya mengimbau semua orang untuk tenang dan sabar. Kita harus kembali pada upaya pemulihan bangsa,” kata Datuk Seri Shamsul.

Ronnie Liu, seorang pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP), juga menyampaikan pernyataan serupa, dan menambahkan, "Anwar sudah makan dan dia masih istirahat."

Baik PKR maupun DAP adalah anggota dari empat partai Pakatan Harapan, yang akan menjadi koalisi pemerintahan Malaysia.