KUALA LUMPUR, KOMPAS TV - Ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim akan mengakhiri penantian selama 24 tahun untuk memimpin Malaysia pada Kamis pukul 17:00, saat ia dilantik sebagai Perdana Menteri baru Malaysia.
Istana Negara Malaysia menyatakan Raja Malaysia Sultan Abdullah bin Sultan Ahmad Shah mengambil keputusan tersebut setelah berunding dalam pertemuan khusus dengan sembilan sultan-sultan negara bagian Malaysia.
“Setelah melalui pandangan para penguasa Melayu, Yang Mulia menyetujui untuk mengangkat Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia,” kata Pengawas Kerajaan Fadli Syamsuddin, Kamis, seperti laporan Straits Times.
Ini terjadi setelah sebagian besar pihak menyetujui proposal Sultan Abdullah Ahmad Shah untuk membentuk pemerintahan persatuan, setelah pemilihan umum hari Sabtu gagal menghasilkan parlemen yang memiliki suara mayoritas sederhana.
Presiden Parti Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim dan rivalnya ketua Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin menemui jalan buntu dan tidak mampu mengumpulkan 112 anggota parlemen yang dibutuhkan untuk mendapatkan mayoritas sederhana di badan legislatif.
Baca Juga: UMNO Setuju Dukung Pembentukan Pemerintahan Persatuan, Kemelut Politik Malaysia Temui Titik Terang
Setelah UMNO mengonfirmasi pada Kamis pagi bahwa mereka akan bergabung dengan pemerintah persatuan, menyimpang dari sikap koalisi Barisan Nasional BN sebelumnya yang tetap menjadi oposisi, partai-partai lain di seluruh negeri mengikutinya.
Bahkan Perikatan Nasional hari Kamis, (24/11/2022) mengatakan tidak akan mempertimbangkan diskusi pemerintah persatuan dengan partai-partai yang berpikiran sama.
The Straits Times mendapat informasi kesepakatan yang dicapai antara Pakatan Harapan dan Barisan Nasional, yang menjadi penentu dengan 30 anggota parlemen meskipun koalisi yang dipimpin UMNO dipermalukan pada pemungutan suara hari Sabtu.
Dalam kesepakatan politik ini, UMNO akan mendapatkan beberapa portofolio senior, di mana orang nomor dua UMNO Mohammad Hasan dipilih sebagai wakil perdana menteri.
Naiknya Anwar ke posisi puncak, setelah dipecat sebagai wakil perdana menteri tahun 1998 di tengah tuduhan sodomi dan penyalahgunaan kekuasaan yang kontroversial, menandai kemenangan luar biasa setelah perjalanan yang mencakup dua tugas di penjara.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.