SINGAPURA, KOMPAS.TV - Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad, hari Rabu (23/11/2022), mengumumkan dia akan menulis tentang sejarah negaranya setelah kekalahannya dalam pemilihan umum Sabtu lalu.
Selain itu Mahathir mengungkapkan kesediaannya diwawancara oleh penulis buku tentang isu yang diminati dan dikuasainya itu.
Dalam laporan Straits Times, Rabu (24/11/2022), komentar pertamanya setelah kalah telak, Mahathir mengatakan dirinya sedih dengan hasil pemungutan suara, tetapi menerima pilihan rakyat.
Pria berusia 97 tahun itu juga mengungkapkan harapan bahwa siapa pun yang membentuk pemerintahan berikutnya akan dapat menyelesaikan masalah negara, katanya dalam sebuah unggahan di Facebook.
Saat beralih ke penulisan, dia mengungkap “banyak peristiwa yang terjadi di negara tersebut belum terekam atau terdokumentasi dengan baik, termasuk yang terjadi di zaman (penjajahan) Inggris”.
Mahathir menambahkan dia juga "terbuka untuk diwawancarai oleh seorang penulis".
Dr Mahathir kehilangan kursi parlemen Langkawi pada pemilihan hari Sabtu lalu. Itu adalah kekalahan pertamanya dalam pemilihan parlemen Malaysia sejak tahun 1969.
Baca Juga: Barisan Nasional Masih Terpecah Mau Dukung Siapa, Minta Pertemuan dengan Raja Malaysia Diundur
Kursi parlemen daerah pemilihan Langkawi dimenangkan Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional, yang meraih 25.463 suara, atau 38,1 persen suara.
Dr Mahathir hanya memperoleh 4.566 suara, atau 6,8 persen. Ini kurang dari ambang batas suara 12,5 persen yang diperlukan untuk mempertahankan depositnya sebagai kandidat.
Armishah Siraj dari Barisan Nasional BN berada di urutan kedua dengan 11.945 suara atau 17,9 persen suara sah. Siraj adalah anggota dari cabang Kampung Kuah UMNO di Langkawi dan akrab dengan isu-isu di lapangan.
Sebagai perbandingan, Dr Mahathir memenangkan 54,9 persen dari 34.527 suara sah dalam Pemilu 2018, mengalahkan BN dengan 29,1 persen.
Kekalahan Dr Mahathir terjadi meskipun dia mendapat apresiasi luas atas kontribusinya di Langkawi, tetapi itu merupakan pukulan penutup bagi Parti Pejuang Tanah Air (Pejuang) yang Mahathir pimpin.
Pertarungan di Langkawi memperebutkan total 121 kursi parlemen, 13 di antaranya berada di Kedah, tetapi tidak memenangkan satu pun.
Kedah, yang meliputi Langkawi, juga merupakan negara bagian asal Dr Mahathir.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.