KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina kian percaya diri setelah serangan baliknya di Kherson mampu mendorong pasukan Rusia untuk mundur.
Mereka kini menargetkan untuk bergerak membebaskan Krimea dari pendudukan Rusia yang telah dilakukan sejak 2014 lalu.
Dikutip dari Express, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Volodymyr Havrylov menegaskan pasukan Ukraina akan bisa mencapai Krimea sebelum Natal.
Ia juga menegaskan perang di Ukraina akan berakhir pada musim semi nanti.
Baca Juga: Kunjungi Kiev Pertama Kali sebagai PM Inggris, Rishi Sunak Janjikan Bantuan Pertahanan Rp932 Miliar
Havrylov bahkan tak memungkiri adanya “Angsa Hitam” akan membantu dari dalam Rusia akan membantu Ukraina pada beberapa bulan ke depan
Istilah “Angsa Hitam” kerap digunakan untu melambangkan kejadian yang tak terduga sehingga membalikkan perhitungan sebelumnya.
“Saya pikir Rusia akan mengalami “Angsa Hitam” di negaranya, di dalam Rusia dan itu bisa berkontribusi atas kesuksesan kami di Krimea,” katanya.
Meski begitu, Havrylov mengatakan bahkan tanpa adanya kejadian seperti itu, tenggat waktu untuk mencapai Krimea sangatlah mungkin.
Saat ditanya mengenai kemungkinan perang bakal berakhir setelah 24 Februari tahun depan, Havrylov berusaha realistis.
“Realistis saja, kami akan membutuhkan waktu,” katanya.
“Tetapi perasaan saya mengatakan pada akhir musim semi, perang ini akan selesai,” tambah Havrylov.
Rusia dilaporkan berusaha menggapai gencatan senjata singkat, sebuah tawaran yang ditolak keras oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Pasalnya hal itu akan memungkinkan pasukan Moskow untuk mendapatkan kembali kekuatannya setelah mengalami serangkaian kekalahan di medan perang.
Baca Juga: Elon Musk Pastikan Akun Twitter Donald Trump akan Dipulihkan, Jajak Pendapat Dukung Eks Presiden AS
Pejabat di Moskow telah berulang kali mengatakan mereka siap untuk terlibat dalam pembicaraan damai tanpa syarat apa pun, tetapi tidak jelas apakah mereka sudah membuat tawaran gencatan senjata resmi yang disebutkan Zelenskyy pada Jumat (18/11/2022).
“Rusia sekarang mencoba melakukan gencatan senjata singkat, jeda untuk mendapatkan kembali kekuatan,” ujar Zelenskyy.
“Seseorang mungkin menyebut ini akhir perang, tetapi jeda seperti itu hanya akan memperburuk situasi,” lanjutnya.
Zelenskyy pun menegaskan perdamaian yang benar-benar nyata, tahan lama dan jujur hanya bisa menjadi hasil dari penghancuran total agresi Rusia.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.