LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak akan menghadapi tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali.
Pada pertemuan ekonomi tingkat tinggi tersebut, Sunak mengatakan akan menggunakannya untuk mengonfrontasi Rusia.
Putin tak akan datang ke KTT G20, dan memerintahkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov untuk hadir menggantikannya.
Baca Juga: Bertemu Joe Biden, Presiden Jokowi Berharap KTT G20 Bisa Bantu Dunia Pulihkan Ekonomi Global
Sunak sendiri mengatakan ia akan "menantang rezim Putin" atas invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari lalu.
Ia pun mengaku akan menggunakan pertemuan G20 sebagai sarana untuk menekan Putin.
“Kami akan menggunakan semua kesempatan untuk mengonfrontasi Rusia mengenai aksi ilegal yang berkelanjutan,” tutur juru bicara PM Inggris dikutip dari Sky News, Minggu (13/11/2022).
“Kami akan berbicara dengan sekutu kami untuk satu suara mengenai ini,” tambahnya.
Pertemuan G20 kali ini disebut sebagai yang paling terpecah, sehingga foto bersama semua pemimpin yang biasa dilakukan, dibatalkan.
Pasalnya, banyak pemimpin dunia yang tak mau berfoto dengan siapa pun dari pemerintahan Putin.
Baca Juga: Joe Biden Naik Mobil The Beast Selama KTT G20 Bali, Digunakan Juga saat Pemakaman Ratu Elizabeth II
Para diplomat telah menimbulkan keraguan bahwa para pemimpin akan mengeluarkan pernyataan bersama di akhir KTT.
Walaupun sebagian besar pemimpin ingin menyetujui pernyataan yang mengutuk Rusia, itu tidak akan terjadi karena Rusia harus menyepakatinya.
Namun juru bicara Sunak mengatakan ada atau tidaknya pernyataan bersama, tak akan ada perbedaan terhadap posisi Inggris.
“Kami akan memastikan posisi Inggris didengar dengan keras dan jelas sepanjang pertemuan dan kami akan percaya diri akan berbicara sejalan dengan berbagai sekutu,” ucapnya.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.