ISTANBUL, KOMPAS.TV - Sebuah bom mengguncang jalan yang dilalui pejalan kaki yang ramai di jantung kota Istanbul, Turki, Minggu (13/11/2022). Bom ini menewaskan enam orang, dan melukai puluhan orang lainnya.
Petugas penolong bergegas mendatangi tempat kejadian di Istiklal Avenue, yaitu jalan yang popular dan dipenuhi toko dan restoran yang mengarah ke Taksim Square di Istanbul. Dalam satu video yang diposting online, ledakan keras terdengar dan kilatan terlihat saat pejalan kaki mencoba berbalik dan melarikan diri dari sumber ledakan.
Seperti dikutip dari The Associated Press, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu sebagai serangan berbahaya dan mengatakan para pelakunya akan dihukum. Dia tidak mengatakan siapa yang berada di balik serangan itu tetapi mengatakan serangan itu berbau teror. Namun dia belum memberikan keterangan lebih rinci dan menambahkan bahwa motif terorisme belum bisa dipastikan.
Sebelumnya, Turki kerap dilanda serangkaian pemboman mematikan antara tahun 2015 dan 2017. Beberapa pemboman dilakukan oleh ISIS, namun ada juga pemboman yang dilakukan oleh militan Kurdi yang menginginkan peningkatan otonomi atau kemerdekaan.
Baca Juga: Sebuah Ledakan Terjadi di Istanbul Turki, Sejumlah Orang Dilaporkan Tewas
Dalam beberapa tahun terakhir, Erdogan telah memimpin tindakan keras terhadap para militan serta anggota parlemen dan aktivis Kurdi. Di tengah meroketnya inflasi dan masalah ekonomi lainnya, kampanye anti-terorisme Erdogan adalah isu utama baginya menjelang pemilihan presiden dan parlemen tahun depan.
Erdogan, yang akan berangkat pada hari Minggu ke KTT G20 di Indonesia, mengatakan enam orang tewas karena kejadian ini. Sedangkan Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyebutkan jumlah korban luka sedikitnya berjumlah 81 orang, dengan dua orang dalam kondisi serius, dan juga mengatakan kejadian itu tampaknya merupakan serangan teroris.
Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan kepada penyiar pro-pemerintah A Haber bahwa penyelidik memusatkan perhatian pada seorang wanita yang duduk di bangku dekat lokasi ledakan selama sekitar 40 menit. Ledakan itu terjadi hanya beberapa menit setelah dia pergi. Dia mengatakan identitasnya belum jelas, juga tidak jelas kelompok apa yang berada di balik serangan itu.
Seorang manajer sebuah restoran di dekat tempat bom meledak mengatakan dia mendengar ledakan itu dan melihat orang-orang berlarian. Puluhan pelanggan di dalam restorannya, termasuk wanita dan anak-anak, langsung panik dan menjerit.
Manajer yang berbicara dengan syarat anonim ini mengatakan, dia langsung menutup jendela restorannya, takut akan terjadi ledakan lagi, dan mencoba menenangkan pelanggan. Setelah sekitar 15 hingga 25 menit di dalam, dia melihat polisi di jalan dan dia pun mengatur pelanggan dan stafnya untuk pergi dari restoran itu dalam kelompok kecil.
Baca Juga: Duh Malangnya, 8 Anak Pengungsi Suriah di Turki Tewas Terpanggang Kebakaran Diduga dari Perapian
Banyak pemerintah asing menyampaikan belasungkawa, termasuk negara tetangga Yunani yang kini tengah mengalami hubungan yang tegang dengan Turki. Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan dia terkejut dan sedih dengan adanya berita serangan yang keji itu.
Menyusul serangan antara 2015 dan 2017 yang menewaskan lebih dari 500 warga sipil dan personel keamanan, Turki meluncurkan operasi militer lintas batas ke Suriah dan Irak utara melawan militan Kurdi. Sementara itu, mereka juga menindak politisi, jurnalis, dan aktivis Kurdi di dalam negeri.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.