TEHERAN, KOMPAS.TV - Kepala keamanan Rusia dan Iran melakukan pertemuan di Teheran. Pertemuan ini membahas situasi di Ukraina dan langkah-langkah untuk memerangi "campur tangan Barat" dalam urusan internal mereka.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, berada di Teheran untuk berkonsultasi dengan Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, kata kantor berita negara Rusia.
Di samping Ukraina, keduanya membahas “keamanan informasi, serta langkah-langkah untuk melawan campur tangan dalam urusan internal kedua negara oleh upaya khusus Barat”, kantor berita TASS melaporkan, mengutip pembacaan dari layanan pers Dewan Keamanan Rusia.
“Pertemuan menekankan potensi ekonomi Rusia dan Iran dan membangun hubungan perdagangan luar negeri dalam menghadapi tekanan sanksi ditekankan,” tambahnya, seperti laporan media pemerintah Rusia RIA Novosti, Rabu, (9/11/2022).
Tidak jelas apa yang dibicarakan kedua belah pihak mengenai konflik di Ukraina.
Kunjungan itu dilakukan ketika tuduhan bahwa Iran memasok drone “kamikaze” ke Rusia untuk mendukung invasi Moskow ke Ukraina tetap menjadi fokus.
Baca Juga: Rusia dan AS Segera Kembali Berunding Membahas Senjata Nuklir New START
Kiev dan Barat mengatakan, Rusia menggunakan pesawat tak berawak atau drone tempur Shahed-136 Iran untuk menghantam infrastruktur energi Ukraina dalam serangkaian serangan selama beberapa pekan terakhir yang memaksa Ukraina memberlakukan pemadaman bergilir di kota-kota besar, termasuk ibu kota Kiev untuk menghemat listrik.
Iran mengakui untuk pertama kalinya memasok Moskow dengan drone, tetapi mengatakan hanya mengirim "sejumlah kecil" dan mereka dikirim sebelum perang dimulai.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut itu kebohongan.
Pada bulan Oktober, dua pejabat senior dan dua diplomat Iran, seperti dikutip Straits Times, mengatakan Iran berjanji kepada Rusia untuk menyediakan rudal permukaan-ke-permukaan, di samping lebih banyak drone.
Rusia mempercepat upayanya untuk membangun hubungan ekonomi, perdagangan dan politik dengan Iran dan negara-negara non-Barat lainnya sejak menyerang Ukraina pada 24 Februari, sebagai bagian dari upaya untuk menghancurkan apa yang disebutnya “hegemoni” AS dan membangun tatanan internasional baru.
Sumber : Straits Times/Tass/Ria Novosti
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.