PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara mengutuk latihan militer yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Rezim Kim Jong-un menyebut latihan militer gabungan tersebut sebagai provokasi terbuka dan berbahaya.
Berdasarkan pernyataan dari Staf Jenderal Korea Utara menegaskan Korea Utara akan terus merespons latihan militer Korea Selatan dan AS.
Dilaporkan KCNA, Senin (7/11/2022) dikutip dari Al-Jazeera, respons Korea Utara itu akan dilakukan dengan langkah-langkah militer praktis yang berkelanjutan, tegas dan luar biasa.
Baca Juga: Korea Utara Layangkan Ancaman Nuklir, AS Jawab dengan Pamer Kekuatan Pesawat Pengebom Supersonik
Pekan lalu, Korea Utara menembakkan sejumlah rudal, termasuk rudal balistik intercontinental (ICBM) yang gagal, rudal kapal selam dan ratusan artileri.
Sementara itu, Korea Selatan dan AS melakukan latihan udara Vigilant Storm, yang diperpanjang dari lima hari menjadi enam hari sebagai tanggapan atas uji coba yang dilakukan Pyongyang.
Menurut KCNA, militer Korea Utara menegaskan latihan militer AS dan Korea Selatan sebagai provokasi terbuka yang bertujuan secara sengaja mengeskalasi tensi.
Mereka juga menyebutnya sebagai latihan perang berbahaya dengan agresivitas tinggi.
Ratusan dari pesawat militer AS dan Korea Selatan, termasuk pesawat pengebom B-1B, ikut serta pada latihan tersebut.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Danau Terbesar Afrika, Pilot Hubungi Petugas Penyelamat Sebelum Ditemukan Tewas
Ini pertama kalinya pesawat B-1B diterbangkan ke semenanjung Korea sejak 2017.
Militer Korea Utara sendiri mengatakan telah melakukan kegiatan yang mensimulasikan berbagai serangan terhadap pangkalan udara dan pesawat, serta kota besar Korea Selatan.
“Demi menghancurkan histeria perang musuh yang gigih,” bunyi pernyataan mereka seperti dilaporkan KCNA.
Tidak disebutkan apakah Kim Jong-un ikut mengawasi latihan tersebut.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.