Beruntung, Bayu tak berada di lokasi terpadat saat tragedi terjadi. Ia bersama rekan-rekan sudah turun ke bagian bawah.
"Tepat saat mulai banyak polisi dan juga ambulan datang, saya sebenarnya sudah di bawah. Namun, saya bisa melihat ke belakang, banyak orang-orang terhimpit minta tolong," ujar Bayu.
"Lalu banyak yang diangkut dalam keadaan kurang baik," imbuhnya.
Bayu mengatakan sempat trauma bebeapa waktu usai kejadian. Sebagai contoh, ia merasa ngeri dan sesak saat melihat kerumunan.
"Pertama kali saya lihat hal seperti ini, jadi sangat mencekam. Di situ kita bisa melihat, di pinggir jalan, orang-orang ngasih CPR (resustasi jantung paru-red) ke korban," kata Bayu
"Tidak hanya satu dua, tapi banyak, jadi benar-benar kita melihatnya saja sudah takut. Wah ini mimpi atau bukan."
Baca Juga: Kepala Polisi Korea Selatan Akui Respons Penegak Hukum Tak Memadai, Minta Maaf atas Tragedi Itaewon
Tragedi Hallowen Itaewon terjadi pada Sabtu (29/10) malam, menelan 155 korban jiwa.
Ratusan lainnya dilaporkan mengalami luka berat hingga ringan. Bayu merupakan salah satu korban luka ringan yang sempat dibawa ke rumah sakit.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.