SEOUL, KOMPAS.TV - Seorang saksi mata yang merupakan warga asing mengungkapkan banyak orang yang tertawa ketika Halloween maut di Itaewon, Seoul, Korea Selatan terjadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ken Fallas yang melihat perayaan Halloween tersebut menjadi insiden berdarah.
Fallas yang berasal dari Kosta Rika itu mengaku tak bisa memproses apa yang terjadi ketika ia melihat banyak orang tertawa, ketika banyak orang tak sadarkan diri pada insiden yang terjadi, Sabtu (29/10/2022).
Fallas yang sudah delapan tahun tinggal di Seoul, mengatakan perayaan Halloween di Itaeown memang ditunggu-tunggu setelah pembatasan Covid-19 yang sempat diberlakukan selama dua tahun.
Baca Juga: Lihat Temannya Tewas di Halloween Maut Itaewon, Pria Ini Ungkap Insiden Berjalan Lambat dan Menyiksa
Fallas mengungkapkan banyak yang memberikan CPR kepada korban, dan yang lainnya meminta pertolongan.
Fallas mengatakan polisi dan pekerja gawat darurat meminta pertolongan kepada orang-orang yang mengert CPR, karena banyaknya jumlah korban.
Ia pun mengaku dirinya melihat banyak yang tertawa, tetapi ia tahu mereka melakukannya bukan karena yang terjadi adalah hal lucu.
“Saya melihat banyak pemuda yang tertawa, tetapi saya pikir mereka tidak benar-benar tertawa, karena Anda tahu, apa yang lucu?” katanya dikutip Sky News, Senin (31/10/2022).
“Mereka tertawa karena mereka terlalu takut. Karena ada di depan melihat itu semua tidaklah mudah. Tak semua orang bisa memprosesnya,” lanjut Fallas.
Fallas menambahkan bahwa ia dan teman-temannya terjebak di antara kerumunan besar orang yang mendorong ke arah gang ketika petugas polisi mulai memecah kerumunan dari belakang untuk mendekati yang terluka.
Baca Juga: Janji PM Korea Selatan Agar Tragedi Halloween Maut Tak Terjadi Lagi, Bakal Ada Perubahan
Ia mengatakan orang-orang di dekat kelompoknya, awalnya tak tahu apa yang terjadi.
“Kami tak bisa mundur. Musiknya keras. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Orang-orang masih berpesta dengan keadaan darurat yang terjadi di depan kita,” tuturnya.
Insiden Halloween maut sendiri menyebabkan hingga saat ini 154 orang tewas, termasuk di antaranya 26 warga asing.
Korea Selatan sendiri memberlakukan Hari Berkabung Nasional selama sepekan atas insiden tersebut.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.