Kriminolog Malaysia P. Sundramoorthy mengatakan, ini adalah tindakan terorisme dan tindakan kriminal yang tidak boleh ditoleransi.
“Jika memang terbukti bahwa Mossad merekrut warga Malaysia, ini tidak boleh ditoleransi dan operasi semacam ini oleh badan intelijen harus dikutuk, karena merupakan ancaman bagi keamanan nasional,” kata Sundramoorthy dari Universitas Sains Malaysia (USM) Penang, kepada The Straits Times.
“Ini adalah kasus istimewea. Kami tidak ingin negara lain beroperasi di negara kami dengan memanfaatkan warga negara kami,” tambahnya.
Malaysia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel, dan negara tersebut sangat mendukung isu Palestina.
Baca Juga: Ditangkap di Malaysia, Bos Judi Online Apin BK Tiba di Soekarno Hatta!
Kepala Polisi Kuala Lumpur Azmi Abu Kassim mengatakan, elemen sensitif seperti saksi terungkap, dan hal itu disebut memengaruhi penyelidikan mereka.
“Ini adalah masalah keamanan dan kerahasiaan, karena melibatkan elemen sensitif,” kata Datuk Azmi kepada wartawan setelah memimpin acara publik pada Rabu (19/10), seperti dilansir New Straits Times.
Menurut Bernama, 11 warga Malaysia termasuk seorang perempuan didakwa di Pengadilan Magistrat Kuala Lumpur karena menculik pria Palestina untuk mendapatkan informasi tentang perangkat lunak untuk meretas ponsel.
Ini bukan pertama kalinya insiden kriminal terjadi di Malaysia yang melibatkan warga Palestina.
Pada tahun 2018, seorang insinyur listrik kelahiran Gaza Fadi Mohammed al-Batsh, yang merupakan anggota Hamas, mati diberondong peluru oleh dua pengendara sepeda motor di Kuala Lumpur.
Secara luas diyakini bahwa dia dibunuh oleh agen dinas rahasia Israel.
Sumber : Kompas TV/New Straits Times Malaysia/Straits Times Singapore/Bernama
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.