KIEV, KOMPAS.TV — Pejabat pro-Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki dilaporkan mengirim pesan teks, mendesak penduduk kota selatan Kherson untuk mengungsi, di tengah gerak maju pasukan darat Ukraina.
Kantor berita negara Rusia RIA Novosti melaporkan pada Rabu (19/10/2022), satu pesan SMS kepada warga menyebut tentang akan ada penembakan di daerah pemukiman oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, meskipun belum ada verifikasi independen atas klaim itu. Pesan itu juga menyebut tentang bus evakuasi "tersedia mulai dari jam 7 pagi di tepi kiri Sungai Dnieper" menuju Rusia.
Wilayah Kherson, dengan ibu kota yang memiliki nama yang sama, adalah salah satu dari empat wilayah yang dianeksasi oleh Rusia bulan lalu. Kherson adalah salah satu kota Ukraina pertama yang direbut dalam invasi Rusia pada 24 Februari.
Pemimpin regional pro-Rusia di wilayah itu, Vladimir Saldo mengatakan pada Selasa (18/10), penduduk Berislav, Belozersky, Snigiryovsky dan Alexandrovsky akan dipindahkan melintasi Sungai Dnipro, jauh dari pasukan Rusia yang membangun “benteng pertahanan skala besar.”
Saldo mendesak warga untuk tetap tenang dan mengatakan mereka akan “tetap berada di bawah perlindungan yang dapat diandalkan dari tentara Rusia.”
Kepala regional Vladimir Saldo menyerukan agar penduduk Kherson tetap tenang, dan bahwa mereka akan “tetap berada di bawah perlindungan yang dapat diandalkan dari tentara Rusia.”
Namun, dia mengatakan tentara Rusia sedang membangun “benteng pertahanan skala besar,” dan menyebutkan bahaya khusus berupa banjir dari pelepasan bendungan. Penduduk Berislav, Belozersky, Snigiryovsky, dan Alexandrovsky akan dipindahkan ke seberang Sungai Dnieper, jauh dari pertempuran, katanya.
Baca Juga: Sepertiga Pembangkit Listrik Ukraina Hancur, Jutaan Jiwa Terancam Sengsara pada Musim Dingin
Pada hari Jumat lalu, Saldo mendesak warga Kherson untuk mengungsi ke Rusia. Pihak berwenang Rusia menjanjikan perjalanan dan akomodasi gratis bagi mereka yang pergi mengungsi.
Pejabat yang didukung Rusia mengatakan evakuasi dari wilayah pendudukan bersifat sukarela, dan dalam banyak kasus, satu-satunya jalan keluar adalah menuju wilayah Rusia.
Jenderal Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia di Ukraina, mengatakan kepada wartawan di Moskow pada hari Selasa bahwa situasi di wilayah Kherson selatan "sangat sulit," dan warga sipil dari beberapa daerah harus dievakuasi sebelum terjadi serangan Ukraina.
Surovikin menuduh Ukraina berencana menyerang infrastruktur, termasuk bendungan di pembangkit listrik tenaga air.
“Oleh karena itu, pertama-tama, tentara Rusia akan memastikan keamanan, keberangkatan penduduk yang sudah diumumkan di bawah program relokasi yang sedang disiapkan oleh pemerintah Rusia,” kata Surovikin.
Adapun kota Kherson, dia berkata, "Saya akan mengatakan ini lagi: sudah sangat sulit sejak hari ini."
Itu adalah salah satu pengakuan paling jelas oleh Rusia bahwa mereka mengevakuasi warga sipil di wilayah pendudukan karena gerak maju pasukan Ukraina. Kherson adalah satu dari empat wilayah yang dianeksasi Rusia bulan lalu.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.