PM Jepang Kirim Sesajen ke Kuil Kontroversial, Isu Sensitif bagi China dan Korea Selatan

TOKYO, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Jepang Fumio Kisihida dilaporkan mengirim sesajen ke Kuil Yasukuni, Tokyo yang kontroversial, Senin (17/10/2022). Kuil ini dipandang sebagai simbol militerisme Jepang, khususnya oleh korban agresi Kekaisaran Jepang ketika Perang Dunia Kedua, khususnya China dan Korea Selatan.

Kishida dilaporkan mengirim sesajen berupa ornamen masakaki yang umum dipakai dalam tradisi Shinto untuk festival dua tahunan di Yasukuni. Politikus Partai Demokrat Liberal (LDP) itu telah melakukan hal serupa sejak menjabat.

Fumio Kishida tidak hadir secara langsung untuk menyerahkan sesajen. Namun, Associated Press melaporkan, sejumlah wakil menteri dalam kabinetnya mengunjungi kuil kontroversial itu pada Selasa (18/10/2022).

Baca Juga: Pengadilan Myanmar Beri Vonis Wartawan Jepang Total 10 Tahun Penjara atas Tuduhan Ini

Para wakil menteri itu tergabung dalam rombongan sekitar 90 anggota parlemen konservatif yang dipimpin Ichiro Aisawa, politikus senior LDP, partai yang membesut Fumio Kishida dan mendiang Shinzo Abe.

Kunjungan ini dikritik sejumlah pihak sebagai tanda kurangnya penyesalan atas kekejaman-kekejaman masa perang Jepang.

China, Korea Selatan, dan korban agresi Jepang lain ketika Perang Dunia Kedua memandang Kuil Yasukuni sebagai simbol militerisme Jepang karena memuliakan terhukum penjahat perang bersama sekitar 2,5 juta korban jiwa masa perang.

Beijing dan Seoul pernah merespons dengan berang kunjungan ke Yasukuni oleh eks PM Shinzo Abe pada 2013 silam. Sejak itu, pemimpin Jepang cenderung menghindari kuil ini ketika berkuasa.

Akan tetapi, tidak demikian dengan jajaran politikus lain, termasuk menteri dan anggota parlemen. Pada Senin (17/10) kemarin, Menteri Keamanan Ekomomi Jepang Sanae Takaichi mengunjungi Kuil Yasukuni.

"Saya memanjatkan penghargaan kepada roh-roh yang mengorbankan hidup mereka untuk kebijakan nasional," kata Takaichi.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Bikin Jepang Ketakutan, Tembakkan Dua Rudal Balistik Lagi