NEW YORK, KOMPAS.TV - Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan kembali seruannya kepada Rusia untuk memberikan Komite Internasional Palang Merah ICRC “akses penuh” kepada seluruh tawanan perang.
Seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (15/10/2022), Guterres pada Jumat (14/10/2022) mengatakan akses itu diperlukan di bawah hukum humaniter internasional, termasuk Konvensi Jenewa Ketiga, menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric.
ICRC, Jumat, mengatakan pihaknya sama-sama “frustrasi” dengan akses yang tidak lengkap ke tahanan di tengah perang Rusia di Ukraina. Tetapi mencatat ada batasan pada apa yang dapat dilakukan.
“Kami dapat mengunjungi ratusan tawanan perang di kedua sisi,” kata juru bicara ICRC Ewan Watson, “tetapi ada ribuan lagi yang belum dapat kami lihat.”
Baca Juga: Ukraina Minta Komite Palang Merah Internasional ICRC Pulangkan Jenazah Tentara Rusia
Pada Kamis (13/10/2022), kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan bahwa Kiev memberi ICRC tiga hari untuk mengirim misi ke koloni penjara Olenivka, yang terletak di bagian wilayah Donetsk yang dikelola Rusia, di mana banyak tawanan perang Ukraina ditahan.
Olenivka adalah tempat ledakan mematikan pada bulan Juli, di mana Rusia dan Ukraina saling menyalahkan.
Watson mengatakan "tim kami siap di lapangan dan telah siap selama berbulan-bulan untuk mengunjungi fasilitas penjara Olenivka dan fasilitas lain di mana tawanan perang ditahan" tetapi itu membutuhkan "pengaturan praktis untuk terwujud di lapangan."
Rusia dan Ukraina pada awal Agustus menyetujui misi pencarian fakta PBB untuk ledakan pada Juli lalu, tetapi wakil juru bicara PBB Farhan Haq, Jumat mengatakan, “Kami masih perlu memiliki jaminan keamanan yang sesuai agar mereka dapat melakukan pekerjaan mereka.”
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.